JAKARTA–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo diduga terseret kasus suap perizinan megaproyek Meikarta di Bekasi, Jawa Barat. Karena itu, Tjhahjo kini mulai disorot beberapa pihak.
Salah satunya politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang meminta Tjahjo Kumolo mundur dari jabatannya.
BACA JUGA: Disebut dalam Persidangan Kasus Suap Meikarta, Ini Kata Tjahjo Kumolo
Namun, Tjahjo menganggap enteng pernyataan Ferdinand. ”He-he-he saya enggak komentar itu, yang bisa memberhentikan saya ya presiden,” ujarnya sambil tertawa saat ditemui di Hotel JS Luwans, Selasa (15/1/2019).
Dia mengakui sama sekali tidak tergaggu oleh tudingan Ferdinand. Tjahjo menyerahkan seluruh persoalan ini pada proses hukum yang tengah berlangsung.
Sementara melalui akun Twitter pribadi, Ferdinand Hutahaean menilai seharusnya Tjahjo Kumolo malu atas ’nyanyian’ Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah.
Neneng menyebut nama Tjahjo Kumolo yang diklaimnya sempat meminta pertolongan guna membantu pengurusan perizinan proyek Meikarta.
“Pak @tjahjo_kumolo kapan anda mundur? Malu lah dengan pengakuan neneng..!!” kicau Ferdinand, Selasa (15/1/2019).
Untuk diketahui, dalam persidangan dugaan suap proyek Meikarta, Senin (14/1), Jaksa KPK menghadirkan Neneng sebagai tersangka dan sejumlah saksi.
Saksi yang dihadirkan ialah E Yusuf Taufik, Kabiro Tata Ruang Pemkab Bekasi; Bartholomeus Toto, Edi Dwi Soesanto, dan Satriadi dari PT Mahkota Citra Sentosa, sebagai perwakilan perusahaan pengembang Meikarta.
BACA JUGA: KPK Duga Anggota DPRD Bekasi Dibiayai Liburan ke Luar Negeri dari Meikarta
Mereka hadir untuk memberikan kesaksian terhadap empat terdakwa, yakni Billy Sindoro, Fitradjadja Purnama, Taryudi, dan Henry Jasmen.
Menurut Neneng dalam persidangan, dirinya diminta datang ke Jakarta untuk bertemu Dirjen Otonomi Daerah Kemenadgri Soemarsono. Hal itu berkaitan dengan hasil rapat pleno bersama mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. []
SUMBER: SUARA