JIKA seorang mendapatkan imam sudah dalam posisi tasyahud akhir, hendaknya dia melakukan takbiratul ihram (takbir pembukaan) dalam kondisi berdiri, lalu mengikuti imam duduk tanpa perlu melafadzkan takbir perpindahan. Setelah itu dia membaca tasyahhud akhir bersama imam. Saat itu, tasyahud akhir hukumnya sunah baginya. Dengan hal ini, dia telah dihitung mendapatkan keutamaan shalat berjama’ah, walaupun tidak sesempurna makmum yang mengikuti imam sedari awal shalat.
Imam An-Nawawi –rahimahullah- (wafat : 676 H) berkata :
أَنَّهُ إذَا أَدْرَكَهُ فِي التَّشَهُّدِ الْأَخِيرِ كَبَّرَ لِلْإِحْرَامِ قَائِمًا وَقَعَدَ وَتَشَهَّدَ مَعَهُ وَلَا يُكَبِّرُ لِلْقُعُودِ عَلَى الصَّحِيحِ وَالتَّشَهُّدُ سُنَّةٌ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ عَلَى هَذَا الْمَسْبُوقِ بِلَا خِلَافٍ …وَتَحْصُلُ لَهُ فَضِيلَةُ الْجَمَاعَةِ لَكِنْ دُونَ فَضِيلَةِ مَنْ أَدْرَكَهَا مِنْ أَوَّلِهَا هَذَا هُوَ الْمَذْهَبُ الصَّحِيحُ وَبِهِ قَطَعَ الْمُصَنِّفُ وَالْجُمْهُورُ مِنْ أَصْحَابِنَا
“Sesungguhnya apabila seorang mendapatkan imam dalam posisi tasyahud akhir, hendaknya dia takbiratul ihram, lalu duduk dan tasyahud akhir bersamanya tanpa melafadzkan takbir perpindahan untuk duduk menurut pendapat yang shahih. Tasyahud akhir, hukumnya sunnah dan bukan perkara yang wajib bagi makmum masbuk ini tanpa ada perselisihan di kalangan ulama’…..(dengan hal itu) telah terwujud keutamaan shalat berjama’ah, akan tetapi di bawah keutamaan seorang yang mendapatkan imam sedari awal. Ini merupakan pendapat yang benar (dalam madzhab Syafi’i), dan hal ini telah dipastikan oleh pengarang (Imam Asy-Syirazi) serta mayoritas dari sahabat kami (para ulama’ Syafi’iyyah).” [Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab : 4/219].
BACA JUGA: Menjamak Shalat karena Hujan
Jadi, jika kita mendapatkan imam dalam posisi tasyahud akhir, jangan memutuskan untuk shalat sendiri, tapi segera saja ikuti imam dalam posisi tersebut. Insya Allah kita masih tetap akan mendapatkan keutamaan shalat berjama’ah.
Demikian faidah ringan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Alhamdulillah Rabbil ‘alamin.
Facebook: Abdullah Al Jirani