SHALAT subuh disebut sebagai salah satu shalat yang berat dilakukan oleh orang munafik. Karena godaan untuk melewatkan shalat ini sangat besr. Bahkan sebagian dari kita mungkin ada yang mendengar adzan subuh tapi tidur lagi, sehingga telat melaksanakan shalat subuh. Bagaimana hal ini hukumnya dalam Islam?
Mengutip Elbalad, Syekh Ahmad Mamduh, Direktur Departemen Riset Syariah yang juga anggota fatwa Dar Al Ifta Mesir menyampaikan ulasan tentang apa hukumnya jika seorang Muslim mendengar adzan Subuh tapi tidur lagi dan bahkan meninggalkan shalat Subuh.
Syekh Mamduh mengatakan, jika orang yang mendengar adzan Subuh tapi tidur lagi ini yakin akan mampu bangun lagi sebelum matahari terbit untuk menunaikan shalat Subuh, maka tidak ada keberatan secara syariat terhadap kondisi itu.
BACA JUGA: Shalat Qobliyah Subuh dan 4 Keutamaannya
Hukum Mendengar Adzan Subuh Tapi Tidur Lagi
Namun, Syekh Mamduh menambahkan, jika orang yang mendengar adzan subuh tapi tidur lagi tersebut yakin tidak akan mampu bangun lagi untuk shalat Subuh, maka haram hukumnya bila tidur lagi.
“Dia berdosa dan melakukan dua kesalahan. Pertama adalah menunda shalat melebihi waktunya, dan yang kedua adalah dia membuat alasan yang menunda shalat,” tegas Syekh Mamduh.
Syekh Mamduh juga menyampaikan, jika seorang Muslim melaksanakan shalat Subuh setelah matahari terbit, maka shalat ini dianggap qadha, yang artinya hanya sebagai shalat pengganti.
Anggota Komisi Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Uwaidah Utsman, menekankan, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk melaksanakan shalat tepat waktu. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An Nisa ayat 103:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Orang yang bersengaja menunda shalat hingga keluar waktu terkena ancaman dalam ayat,
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al Maa’un: 4-5). Sa’ad bin Abi Waqash, Masyruq bin Al Ajda’ dan selainnya mengatakan, ”Orang tersebut adalah orang yang meninggalkan shalat sampai keluar waktunya.”
Jangan jadi orang yang malas dalam menunaikan shalat terutama shalat Shubuh. Orang munafik punya sifat malas dalam shalatnya sebagaimana disebut dalam ayat,
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى
“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54).
Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik. Shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi mereka karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141)
Seorang muslim seharusnya begitu bersemangat dalam mengerjakan shalat subuh sehingga tidak lagi mendengar adzan subuh tapi tidur lagi. Karena shalat ini memiliki keistimewaan, di antaranya:
Hukum Mendengar Adzan Subuh Tapi Tidur Lagi
1. Pahala shalat malam satu malam penuh
Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata; Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” Hadits riwayat Muslim.
2. Melihat Allah
Mereka yang menjaga shalat Subuh dan ashar, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah SWT. Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: ”Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama.
Beliau berkata, ”Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
3. Surga yang dijanjikan
Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR Al Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat ashar.
BACA JUGA: Jangan Tidur Lagi, Ini Amalan Rasulullah Setelah Shalat Subuh
Hukum Mendengar Adzan Subuh Tapi Tidur Lagi
4. Sumber cahaya di hari kiamat
Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan “digulung”. Ibadahlah yang akan menerangi pelakunya.
5. Berada di bawah lindungan Allah SWT
Rasulullah SAW memberi janji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa pun yang mengerjakannya seharian penuh. Hadits yang diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan Rasulullah SAW bersabda:
”Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka. (HR Muslim, at-Tirmizi dan Ibnu Majah).
Semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang mendengar adzan subuh tapi tidur lagi. Dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga senantiasa bisa melaksanakan shalat subuh tepat waktu. Wallahu a’lam. []