SAAT pasukan Islam telah bersiap untuk berangkat, masyarakat Madinah hadir melepasakan kepergian para panglima Rasulullah dan mereka pun memberi salam kepadanya. Ketika itulah Abdullah bin Rawahah, yang merupakan salah seorang panglima pasukan menangis.
Mereka bertanya, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis?”
BACA JUGA: Berapakah Jumlah Ayat Alquran yang Sebenarnya?
Ia menjawab, “Demi Allah, aku ini tidak memiliki kecintaan kepada dunia dan tidak pula kerinduan kepada kalian. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah membaca sebuah ayat dari kitabullah yang menyebutkan tentang neraka.”
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Maryam : 71)
Ia melanjutkan , “Aku tidak tahu bagaimana bisa keluar darinya setelah aku memasukinya?”
Maka para sahabat pun berkata, “Semoga Allah menyertai kalian dengan keselamatan dan melindungi kalian serta mengembalikan kalian kepada kami dalam keadaan sehat dan menang.”
Maka Abdullah bin Rawahah bersenandung,
Namun ku mohon maghfirah dari ar-Rahman,
Tebasan menganga yang menyemburkan kotoran
Atau tikaman cepat dengan kedua tangan yang tiada henti
Dengan tombak yang menembus isi perut dan hati
Hingga saat mereka melewati kuburanku, dikatakannya
Duhai pejuang yang mendapat petunjuk dari Allah
BACA JUGA: Keberkahan untuk Aisyah, Turunnya Ayat Tayamum
Kemudian orang-orang keluar dan Rasulullah pun mengantar mereka sampai ke Tsaniyyah al-Wada’, lalu beliau berhenti dan mengucapkan selamat jalan kepada mereka. []
Sumber: Sirah Nabawiyah Peerjalanan Hidup Yang Agung Muhammad/ Penulis: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darussalam,2001