SUDAH hal yang lumrah, apabila orang tua memberikan uang saku kepada anaknya ketika masuk ke sekolah. Uang saku ini dimaksudkan untuk berbagai tujuan.
Namun, sebagai orang tua kita mesti menimbang kembali apakah makna dan tujuan uang saku yang kita berikan kepada anak.
BACA JUGA: 4 Penyebab Anak Jadi Durhaka
Uang saku bukanlah hadiah bagi anak karena budi pekertinya, dan larangan bukanlah sanksi akibat kesalahan yang dilakukannya.
Uang saku pada dasarnya merupakan pendidikan etika yang memiliki tujuan tertentu. Orang tua hendaknya mengajarkan kepada anaknya cara menggunakan uang dengan baik.
Selain itu, orang tua juga harus memberikan tanggung jawab kepada anak dalam menggunakan uang tersebut.
Jangan pernah berkata, “Kamu akan mendapat uang yang banyak jika kamu membantu ibu mencuci perabotan dapur,” atau “Kamu akan mendapatkan uang yang banyak jika kamu membantu ibu menyiram tanaman,” kepada anak kita.
Pendidikan semacam itu membentuk anak agar mengulurkan tangan untuk medapat imbalan. Sikap seperti ini harus ditolak.
BACA JUGA: Memberi Nama Anak, Perhatikan 4 Hal Ini
Jika dalam diri mereka ditanamkan kecintaan terhadap harta, itu berarti kita telah mencetak mereka menjadi penimbun yang kikir, sama seperti kita mengajarkan boros kepada anak kita.
Ajarkanlah kepada anak kita bahwa harta bukanlah segala-galanya dalam hidup. Karena banyak hal yang tidak dapat dibeli sepserti kemuliaan, kehormatan, kejujuran dan lain sebagainya. []
Sumber: Cara Jitu Mendidik Anak Sholeh dan Unggul di Sekolah/Penulis: Hasan Syamsi Basya/Penerbit: Zikrul