Oleh: Inha Ummu Faiz
Homeschooler Mom, tinggal di Mamuju, Sulawesi Barat
Rasulullah SAW bersabda;
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Pada dasarnya anak terlahir dalam keadaan fitrah. Sebuah anugerah yang tiada terkira yang merupakan amanah dari Allah SWT kepada para orang tua. Adalah suatu kebanggan tersendiri manakala orang tua mampu membimbing dan membawa anaknya menuju kesuksesan. Tak hanya sukses dunia, tetapi juga akhirat. Menjadikan anak menjadi generasi cemerlang yang solih dan solihah adalah cita-cita yang sangat mulia.
BACA JUGA: Pentingnya Pendidikan Zakat Fitrah pada Anak
Untuk meraih visi mulia ini, tentu dibutuhkan persiapan dan segala hal yang berhubungan dengannya. Sebab, mencetak generasi cemerlang dan unggul tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras, upaya maksimal dan pertolongan dari Allah SWT untuk mewujudkannya. Inilah ladang pahala terbesar bagi kedua orang tua.
Orang Tua Juga Perlu Ilmu
Mendidik anak tak hanya bermodalkan keinginan semata. Tapi, butuh ilmu juga. Bagaimana orang tua bisa mengenalkan anaknya pada Penciptanya jika tak punya ilmunya? Bagaimana mengajarkan anak shalat jika orangtuanya sendiri tak tahu? Maka dari itu, modal paling utama adalah ilmu yang harus dimiliki. Sebab, dengan ilmu inilah sebagai bekal yang akan diajarkan ke anak.
Perintah Allah sangatlah banyak sebagaimana laranganNya. Semua terkandung dalam Alquran. Dan tidaklah Allah memberikan perintah, kecuali itu mengandung maslahat. Sebaliknya, Allah memberikan larangan pada sesuatu itu karena ada kemudharatan didalamnya. Sehingga, untuk mendapatkan kemaslahatan dan terhindar dari kemudharatan tidak lain hanya dengan menuntut ilmu.
Dengan ilmu, akan bisa membedakan mana yang baik, mana yang buruk. Mana perintah, mana larangan. Sehingga tak salah dalam bertindak. Adalah suatu kebodohan manakala tidak taat kepada Allah dan tidak tahu syariatNya, padahal mengaku menyakini Allah SWT sebagai penciptaNya. Lantas, bagaimana mau menggapai surga jika tak tahu caranya. Karena, itulah setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu.
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Tips Melahirkan Generasi Cemerlang
Memberikan pendidikan terbaik buat anak adalah tanggung jawab orang tua. Bukan hanya pendidikan ketika di luar rumah, bahkan di dalam rumah pun orang tua harus memberikan yang terbaik buat anaknya. Di luar rumah bisa dengan memilihkan sekolah yang layak dan baik. Mengutamakan sekolah yang berbasis akidah itu adalah pilihan terbaik. Sebab, disekolah ini porsi pengajaran agama lebih banyak yang mereka dapatkan. Diantaranya pembinaan akidah dan akhlak, hafalan Qur’an dan hadits, yang tak didapatkan disekolah umum lainnya.
Namun, sebagian besar yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, kebanyakan orang tua memilih sekolah yang berbasis Islam karena merasa dirinya kurang dalam ilmu agama. Dengan harapan di sekolah itu anaknya akan mendapatkannya, sehingga ketika anak di rumah orang tua tak berperan menguatkan ilmu agama yang telah didapatkan di sekolah. Padahal, sejatinya antara sekolah dan rumah harus saling bersinergi dalam meraih visi bersama.
BACA JUGA: Muslimah, Kau Mulia jika Kembali pada Fitrah
Di bawah ini beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk melahirkan generasi cemerlang di rumah, diantaranya:
1. Perkuat akidah dengan mengajarkan anak mengenal Allah sebagai penciptanya
Ajarkan kalimat syadahat, sebagai rukun Islam pertama. Pahamkan apa konsekuensi dari kalimat syahadat tersebut. Bahwa, kalimat ini adalah pengakuan bahwa kita meyakini Allah sebagai Tuhan, pencipta alam semesta, kehidupan dan manusia. Allah sebagai Al Kholiq Al Mudabbir. Bukti pengakuan ini ditunjukkan dengan ketundukan dan ketaatan padaNya, menjalankan perintah dan meninggalkan laranganNya. Taat secara kaffah, bukan sebagian. Menjalankan sebagian dan meninggalkan sebagian.
2. Ajarkan shalat
Berikan pemahaman bahwa shalat merupakan kewajiban sebagai seorang muslim. Ada dosa ketika meninggalkan dan pahala ketika melaksanakannya. Biasakan anak untuk menjaga shalatnya dan ibadah wajib lainnya. Sebab, menunaikan shalat sama juga dengan menegakkan agama Allah.
3. Hidupkan rumah dengan suasana keislaman
Bisa dilakukan dengan membuat jadwal untuk dipatuhi bersama. Misalnya, waktu mengaji, shalat berjamaah, mengkaji ilmu agama, membaca siroh Nabi untuk meningkatkan ghiroh Islam, dll. Semua diatur sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam hal ini, orang tua menjadi qudwah bagi anak-anaknya.
Sebab, pada dasarnya anak itu membutuhkan contoh atau teladan. Sementara yang paling sering membersamai mereka adalah orang tuanya. Maka, sekiranya orang tuanya harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Salah satunya, misalnya dengan mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan. Jika ingin anak yang solih, maka terlebih dahulu orang tuanya harus solih.
4. Membuat anak mencintai mesjid, dengan cara sering mengajaknya untuk shalat berjamaah di mesjid
Membawanya bersama untuk menghadiri majelis-majelis ilmu yang diadakan di mesjid. Dengan begitu, disamping anak semakin cinta dengan mesjid, juga akan belajar mencintai ilmu.
5. Tanamkan kebiasaan yang baik kepada anak
Kejujuran, berbuat baik kepada sesama, beradab, saling berbelas kasih, dsb, adalah hal penting yang harus dimiliki oleh anak. Memahamkannya bahwa semua kebiasaan baik itu adalah perintah dari Allah SWT, ada balasan ketika melakukannya.
6. Perhatikan dengan siapa anak bergaul di luar rumah
Sebab, ini akan mempengaruhi kepribadian. Bergaul dengan anak yang baik, tentu dia pun akan menjadi baik. Sebaliknya bergaul dengan anak yang jauh dari nilai-nilai Islam, anak pun akan demikian. Ibaratnya, berteman dengan penjual parfum maka kita pun akan terpercik wanginya.
BACA JUGA: Bahaya Paksa Anak Belajar Berlebihan
7. Berikan selalu nasehat kepada anak, manakala melakukan kesalahan
Nasehat yang mendidik. Mengingatkan apa konsekuensi dari kesalahan yang diperbuatnya. Jangan dibiarkan jika berbuat salah atau malah di bela, sebab itu akan membuat anak semakin merasa bahwa apa yang dilakukannya bukanlah kesalahan. Pada akhirnya anak akan terus-menerus melakukan kesalahan tersebut.
8. Doakan kebaikan padanya
Tiada doa yang mulia selain doa orang tua kepada anaknya. Salah satu doa yang bisa diamalkan terdapat dalam Surah Ibrahim ayat 40:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan perkenankan doaku”. Wallahu a’lam. []