Oleh: Ulfatun Ni’mah
Penulis
nimahulfatun23@gmail.com
AYAH bunda sering dibuat kesal oleh ananda? Gemes melihat tingkah polah yang begitu menguji jiwa dan raga? Lelah dengan keunikan mereka yang seolah tiada habisnya? Mari kita simpan dulu perasaan tak mengenakkan itu. Pandangi wajah polos ananda tercinta. Ingat-ingat kembali dari mana datangnya mereka.
Anak kita. Tadinya penduduk surga. Allah turunkan ke dunia. Mengemban tugas penciptaan sebagai hamba. Beribadah dan menjadi pengelola alam semesta. Kita diamanahi untuk mendidik mereka. Membantu ananda menjalankan visi hidupnya. Hingga kembali ke jannahNya.
BACA JUGA:Â Kisah Anak Shalih yang Berdoa untuk Ayahnya
Sudahkah kita mendidik penduduk surga itu dengan semestinya? Mengenalkan ananda pada Rabbnya? Menjelaskan tugas kehidupan yang dibebankan di pundaknya? Bagaimana kelak kita akan mempertanggungjawabkan tugas kita? Bersaksi di hadapan Sang Pencipta?
Ayah, bunda yang dirahmati Allah. Pertama-tama, mendidik penduduk surga perlu ketekunan dan kedekatan pada Allah azza wajalla. Mustahil meminta ananda menjadi orang shalih ketika kita sendiri jauh dari sang pemilik alam semesta. Mustahil mengajarkan syariat Islam ketika diri sendiri masih pilih-pilih dengan hukum Allah. Kita adalah teladan. Contoh langsung bagi ananda dalam menjalani kehidupan. Sedikit banyak yang kita perlihatkan akan menjadi panutan. Akankah kita mensholehkan ananda? Atau malah mengajak ananda terjerumus pada kesalahan yang sama?
Banyak orangtua mengharap anaknya menjadi shalih. Tapi lupa menjadi teladan keshalihan bagi ananda. Semoga kita tidak termasuk ya. Fokus membenahi diri untuk menjadi teladan sejati.
Kedua. Sudah semestinya kita membekali ananda dengan ilmu agama. Sebagai modal menjalankan tugas hidupnya. Menjadi hamba Allah. Serta khalifah di dunia. Mengajarkan tentang bagaimana menjadi hamba shalih. Menjadi penduduk bumi yang senantiasa membawa manfaat.
Ketiga. Ajarkan tentang adab. Sebelum mengajarkan ilmu sebaiknya ananda belajar tentang adab. Belajar menjadi anak shalih yang berakhlak mulia. Akhlak mulia akan membuat ananda menjadi pribadi yang disenangi. Baik lingkungan maupun keluarga. Ayah dan bunda tentu bahagia bukan, jika memiliki anak shalih berakhlak mulia?
BACA JUGA:Â Ingin Dikaruniai Anak yang Shalih? Amalkan Doa Ini
Keempat, jadilah teman yang senantiasa mengingatkan pada ketaatan. Menjadi pendidik mengharuskan kedekatan pada anak didik. Berusahalah menjadi sahabat bagi ananda. Teman yang menyenangkan sekaligus menenangkan. Tidak enggan mengingatkan dalam ketaatan. Mengoreksi setiap kesalahan. Membantu ananda belajar bertanggung jawab akan tugas kehidupan.
Terakhir. Doakan selalu ananda. Betapa baiknya Allah. Memberikan kedahsyatan pada setiap doa orang tua. Terutama ibu. Setiap ucapan menjadi doa. Maka hendaklah berucap yang baik untuk ananda. Berperasangka baik tentang ananda. Setiap ucapan dan perasangka kita dapat menjadi doa yang Allah dengar. Bukankah doa adalah senjata yang ampuh bagi orang beriman?
Mari terus berproses menjadi hamba yang bertaqwa. Memantaskan diri untuk kembali ke surga. Bersama ananda tercinta. Beserta seluruh keluarga. Selamat mendidik penghuni surga. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.