ISLAM sangat memperhatikan bagaimana seharusnya kita berhubungan dengan orang lain. Allah telah mengatur hubungan sosial dengan sangat baik. Dan bagi siapa saja yang mampu melaksanakan segala aturan Allah dengan baik, maka telah Allah siapkan pahala yang sangat besar.
Diantara sekian banyak aturan Allah mengenai bersosialisasi dengan orang lain, salah satunya adalah mendoakan saudara kita dari kejauhan. Alla SWT befirman, “Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, berikanlah ampunan kepada kami dan saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu, dan janganlah engkau jadikan di dalam hati kami dengki terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hasyr : 10).
Demikian juga dengan firman-Nya: “Dan mohonkanlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan peremuan,” (Muhammad : 19).
BACA JUGA:
Dapat Pujian? Jangan Lupa Berdoa
Ibu Menyuruh Zaid bin Tsabit Dekati Rasulullah
Selain itu, Allah juga berfirman, yang mengisahkan mengenai Nabi Ibrahim: “Ya Rabb kami, berikanlah ampunan kepadaku dan kedua ibu bapakku serta sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (Hari kiamat),” (Ibrahim : 41).
Dari Abu Darda bahwa dia pernah mendnegar Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang hamba muslim yang berdoa untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat itu berucap, dan bagimu seperti itu,” (HR. Muslim).
Masih dari Abu Darda, Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya doa seorang muslim bagi saudaranya di tempat yang berjauhan dikabulkan. Pada kepalanya terdapat malaikat yang diutus, setiap kali dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat berucap ‘Amin’, dan bagimu seperti itu,” (HR. Muslim).
MasyaAllah… bagaimana Allah merangkai segala aktivitas manusia di muka bumi ini dengan begitu indah. Allah ajarkan kita untuk selalu mendoakan saudara kita agar kita mendapatkan kebaikan pula. Tak ada satu pun yang luput dari penglihatan Allah SWT. Allah mengetahui siapa saja yang mendoakan saudaranya yang lain. []
Sumber: Fiqih Wanita Edisi Lengkap/SYaikh Muhammad Uwaidah/Pustaka Al-Kuatsar