Oleh : S. Maftukhah
mediapaskot2015@gmail.com
DONGENG biasanya ada pada dunia anak-anak. Kata dongeng mengingatkan kita pada cerita Cinderella, Rapunzel, Bawang Merah Bawang Putih dan lain sebagainya. Cerita-cerita yang sering diceritakan oleh para ibu kepada anak-anaknya untuk memberi pelajaran/nasihat.
Sebagai seorang Muslim, tentu kita tidak ingin kehilangan masa golden age anak-anak kita, masa yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Masa dimana anak bisa menyerap banyak informasi. Masa dimana sel-sel otaknya masih banyak yang kosong dan siap untuk diisi dengan berbagai informasi. Maka, ibu harus bisa memanfaatkannya dengan memberi informasi-informasi yang benar kepada anak.
BACA JUGA: Kisah Nelayan Kecil dan Duri Ikan
Salah satu cara untuk memberi informasi kepada anak adalah dengan nasihat. Pendidikan dengan nasihat termasuk metode pendidikan yang cukup berhasil dalam pembentukan akidah anak dan menyiapkan anak secara moral, emosional maupun sosial. Dengan nasihat akan berpengaruh pada anak dalam menstimulus kesadarannya akan hakikat sesuatu, mendorong mereka menuju harkat dan martabat yang luhur, menghiasinya dengan akhlak yang mulia, serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam.
Dan Al-Qur’an menggunakan metode ini, menyerukan kepada manusia untuk melakukannya. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Luqman ayat 13-17 yang berisi nasihat Luqman kepada anaknya.
Dengan nasihat, jika disampaikan dengan benar insha Allah akan mendapat respon yang baik dan meninggalkan bekas yang sangat dalam pada anak. Oleh karena itu, kita siapkan anak kita agar jiwanya bening, hatinya terbuka, akalnya jernih agar siap menerima nasihat. Sehingga nasihat yang diberikan akan membekas dan memberi manfaat.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (TQS. Qaaf:37)
“Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).” (TQS. Qaaf:8)
Ada beberapa metode Al-Qur’an dalam menyajikan nasihat. Salah satunya adalah dengan metode bercerita/mendongeng. Metode ini berpengaruh tersendiri bagi jiwa dan akal dengan argumentasi-argumentasinya yang logis dan rasional.
“Kami menceritakan keepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu.” (TQS. Yusuf:3)
“Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu.” (TQS. Al-A’raf:101)
“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (TQS. Al-A’raf:176)
Dengan bercerita, selain memberi nasihat kepada anak juga membangun kedekatan emosional ibu dan anak. Tentu saja, cerita-cerita yang diberikan haruslah cerita-cerita yang berkarakter (Islam).
BACA JUGA: Beri Nasihat pada Manusia, Tipu Daya Setan
Banyak kisah para Nabi dan Rasul yang bisa kita ceritakan kepada anak. Atau kisah-kisah para sahabat dan sahabiyah dengan kepahlawanan dan ciri khas mereka masing-masing. Kita berharap dengan bercerita akan menstimulus anak agar berkarakter seperti mereka (figur yang ada pada cerita).
Jangan abaikan masa saat mereka bisa menyerap banyak informasi dengan membiarkan mereka dengan imajinasi pahlawan yang tidak benar. Yuk, mulai membiasakan bercerita kepada anak-anak kita. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.