Oleh : Sarah Siti Maryam
Pengajar di SMK Guna Dharma Nusantara
sarah_maryam33@yahoo.com
PARA Nabi adalah orang yang sudah dijamin oleh Allah masuk surga karena dengan ketaatannya dan keimanannya kepada Allah. Tugas yang mereka emban adalah menyebarkan tauhid kepada orang-orang di zamannya.
Dengan jalan yang tidak mulus penuh hambatan, penyerangan, dan pengancaman oleh orang-orang yang tidak suka kebenaran tauhid yang dibawanya. Tetapi para Nabi tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran tauhid. Mereka yakin bahwa tauhid ini adalah suatu kebenaran dan akan mebawanya ke dalam surga.
Nabi Muhammad saw menyebarkan islam di Mekkah dan Madinah. Selama berdakwah di Mekkah tidak jarang Nabi Muhammad mengalami jalan dakwah yang tidak mulus.
BACA JUGA:Â Karena Bekerja Keras adalah Prinsip Hidup Muslim
Penolakan, dianggap orang gila, penyihir, pengancaman bahkan penyiksaan sering dialami oleh Rasulullah. Sampai pada waktunya Allah memerintahkan beliau untuk berhijrah ke Madinah. Berbeda di Mekkah, di Madinah Rasulullah diperlakukan baik oleh orang-orang Madinah.
Mereka menyambut Rasul dengan penuh harap. Harapan untuk bisa hidup di bawah naungan Islam di Madinah. Karena sebelumnya orang-orang Madinah telah sampai dakwah Islam kepada mereka. Mereka meyakini bahwa ajaran Islam yang didakwahkan Rasulullah SAW adalah ajaran yang di ridhoi Allah SWT. Yang jikalau diterapkan akan membawa Rahmat bagi seluruh alam, serta keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Itulah pengorbanan yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam menyebarkan islam ke Mekkah dan Madinah. Mengingat hari raya idul adha yang sudah dilaksanakan, Pengorbananpun dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabu Ismail. Ketika Allah SWT menguji Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak yang begitu beliau sayangi yaitu Nabi Ismail.
Begitu pun Allah SWT menguji Nabi Ismail untuk rela melakukan pengorbanan yaitu rela dirinya disembelih oleh ayahanda tercintanya Nabi Ibrahim. Berbekal dengan keimanan dan ketaqwaan yang begitu kuat menancap dalam diri, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mampu melewati ujian ini, dengan tunduk dan patuh kepada Allah SWT yaitu Nabi Ibrahim melakukan penyembelihan kepada anaknya. Kemudian Allah balas ketundukan mereka berdua dengan mengantikan Ismail seekor kambing untuk disembelih.
BACA JUGA:Â Pertanyaan pada Para Rasul, dan Nabi pun Menangis
Dari pengorbanan yang dilakukan oleh para Nabi diatas, kita dapat mengambil ibroh yaitu bahwa kita sebagai hamba Allah harus selalu taat melakukan apa yang Allah perintah seperti menyebarkan islam/berdakwah walaupun jalan dakwah tak semudah difikirkan. Kemudian, islam memerintahkan bahwa sebagai anak harus berbakti kepada orang tua dan juga taat kepada Allah, serta sebagai orang tua harus bisa mendidik anak-anaknya supaya taat kepada Allah.
Demikian pengorbanan para nabi yang patut kita teladani dan ditiru. Mereka menjadi beriman, taat dan ihklas karena mereka berpegang teguh pada tali agama. Begitu juga kita manusia biasa harus berusaha berpegang teguh pada tali agama supaya menjadi orang beriman, taat dan ihklas seperti para nabi.
Wallahualam bishawab. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.