DAKWAH merupakan suatu hal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk mengajak orang lain kepada Islam. Rasulullah melakukan hal ini dengan penuh perjuangan, melewati tantangan yang begitu besar. Apa yang dilakukan Rasulullah itu, kini menjadi panutan bagi umatnya.
Umat Muhammad banyak yang menempuh jalan dakwah untuk mengingatkan sesama, dan mengajak orang lain untuk memeluk Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, proses dakwah ini semakin mengalami kecacatan. Maksudnya, banyak yang salah dalam penyampaian maupun pengaplikasiannya.
Banyak orang yang belum cukup matang mengaku sebagai pemimpin umat yang mengajak kepada Islam dan menyebarkan ajaran agama kepada orang-orang yang belum mengetahui. Mereka mendirikan organisasi dakwah tanpa ada jamaah yang memberi contoh dan belum bisa diyakini sebagai panutan dalam menerapkan ajaran Islam. Seringkali ucapan-ucapan mereka bertentangan dengan amal perbuatannya. Lalu, apakah boleh seperti itu?
Tentu tidaklah boleh. Umat Islam harus meyakini bahwa ajaran-ajarannya baik dan benar. Dan harus ditanamkan ke dalam lubuk hati mereka dengan memberi contoh yang baik agar dicontoh oleh pengikutnya.
Suksesnya ajaran dakwah Islam pada masa permulaan dan zaman keemasan ialah disebabkan oleh contoh-contoh manusia muslim yang baik dan berbudi mulia. Itulah yang menjadi kekuatan daya tarik orang-orang di luar Islam sehingga mereka memeluk Islam.
Mereka itulah orang-orang kuat bukan dari segi materi, tetapi dari segi akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Mereka menjadi panutan yang disenangi.
Suatu organisasi dakwah yang tidak memiliki orang berwibawa sebagai panutan dan contoh yang baik tidak akan maju dan berhasil. Sebelum membentuk media dakwah, maka perbaikilah diri sendiri dahulu. Aplikasikan melalui perbuatan sehari-hari. Dengan begitu secara tidak langsung orang lain akan tertarik dan simpati hingga mengikuti apa yang kita lakukan. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani