SUDAN memiliki tradisi khusus selama bulan Ramadhan. Tradisi ini sangat bermanfaat terutama bagi orang miskin atau yang membutuhkan. Muslim Sudan menjadikan Ramadhan sebagai momen untuk saling berbagi dengan sesama.
Dari 37.960.000 orang di Sudan, 97 persen-nya adalah Muslim. Khusus selama bulan suci Ramadhan, para laki-laki berkumpul di jalan-jalan dan duduk di tikar panjang atau memasang tenda makanan. Mereka menunggu orang yang lewat untuk datang dan memastikan semua pengendara berhenti, turun dan berbuka puasa bersama orang-orang yang ada di tenda-tenda.
Jika itu adalah laki-laki dan anak laki-laki dari lima rumah, maka mereka mendirikan sebuah tenda kecil. Namun bagi laki-laki yang berasal dari 15 rumah tangga, mereka membangun tenda yang besar. Orang-orang membawa makanan dari rumah dan berbagi dengan pengguna jalan. Seperti yang dilansir Khaleej, hal ini sudah menjadi adat untuk menghentikan mobil dan mengajak orang untuk berbagi makanan. Kegiatan seperti ini biasa terlihat di antara tempat-tempat lain di negara bagian Gezira, di jalan nasional Khartoum-Medani yang menghubungkan Khartoum dan Gezira.
Terkadang, hambatan sengaja ditempatkan di tengah jalan untuk menghentikan lalu lintas sebelum matahari terbenam. Cara yang lain biasanya anak laki-laki yang lebih muda menghentikan mobil yang tengah berjalan.
Sementara itu, kaum perempuan tinggal di rumah mereka dan sibuk menyiapkan makanan untuk berbuka. Seringkali mereka saling bertukar makanan dengan tetangganya, misalnya jika seorang wanita memberikan sup ikan dari satu rumah, maka akan ditukar dengan ayam oleh tetangganya.
Ramadhan di Sudan sudah menjadi waktu khusus untuk berbagi dan berkumpulnya keluarga, selain banyak bersosialisasi dan pergi ke mesjid. []