JAWA TIMUR–Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei kemarin, menjadi momentum untuk mengingat kembali sejarah pendidikan di Indonesia. Tersirat kabar dari seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jawa Timur yang hingga kini masih mengabdikan diri dengan mengajar meski mengalami keterbatasan fisik (Difabel).
Dikutip dari akun Instagram Good News From Indonesia, Guru itu bernama Untung, siswa di MI Miftahul Ulum Sumenep, Madura, akrab menyapanya “Pak Untung”. Selama sekitar 25 tahun mengajar, Pak Untung tidak pernah lelah menulis menggunakan kaki kanannya.
Meskipun yang ia tulis adalah lafal-lafal ayat suci Al-Quran, tulisan kaki Untung sangat rapi dan bisa dipahami orang lain, termasuk siswa-siswanya.
Dengan keterbatasan fisiknya itu, Untung tidak pernah sedikit pun menyerah, ia tetap percaya diri dan optimis bahwa kekurangan yang dimilikinya, bukan halangan untuk terus mengabdi demi mencerdaskan anak-anak bangsa.
Murid-muridnya pun mengaku, sangat mencintai Pak Untung karena semangatnya yang luar biasa terus mendidik mereka menjadi lebih baik.
Ditambah, setiap sore hari Untung senantiasa menyempatkan waktu untuk mengajarkan sekitar 120 anak mengaji di madrasah sekitar rumahnya.
Bahkan, untuk mengikuti perkembangan zaman, Untung rela membeli laptop sebagai alat bantu pengajaran agar siswa lebih paham dan mudah mencerna materi yang ia sampaikan.
Saat ini, Untung hanya digaji terbatas oleh pihak sekolah tempatnya mengajar. Walau demikian, Untung yang harus menghidupi istri dan kedua anaknya tetap bersyukur atas penghasilan setiap bulan yang ia dapatkan. []
Sumber: Kumparan