SHALAT lima waktu lebih utama dilaksanakan tepat pada waktunya. Adapun durasi waktu shalat juga bervariasi, ada panjang ada pula yang pendek. Adapun waktu shalat terpanjang adalah shalat Isya.
Untuk pelaksanaan shalat Isya, memang boleh diakhirkan, bahkan menurut sebagian pendapat adalah lebih utama diakhirkan. Dalilnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan/menunda shalat Isya hingga 1/3 malam atau setengahnya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Dari anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam menunda shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat. (HR Muttafaq Alaih).
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Waktu shalat Isya` hingga tengah malam.” (HR Muslim dan Nasai).
Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu pelaksanaan shalat Isya hingga agak larut merupakan waktu mukhtar (pilihan). Akan tetapi sebaiknya tidak tidur dulu sebelum shalat ‘Isya’. Sebab hal ini akan berisiko terlewat, selain memang merupakan hal yang tidak disukai.
Jika hanya sekadar ingin bisa bangun malam, tekniknya bukan dengan cara demikian. Tapi dengan tidur lebih cepat, kondisi badan cukup istirahat, serta bangunnya tidak terlalu malam. Mungkin setengah jam sebelum datangnya waktu shubuh sudah lumayan untuk bisa melakukan tahajjud.
Shalat tahajjud yang utama bukan semata-mata karena lama durasinya, melainkan rutinnya yang perlu diperhatikan. Lebih baik shalat tahajjud hanya setengah jam atau 15 menit tapi rutin setiap hari, dibandingkan shalat tahajjud tiga jam tapi jarang-jarang.
Setengah jam atau 15 menit itu bisa disiasati dengan bangun lebih awal sebelum shubuh. Untuk bisa demikian, maka tidurnya jangan terlalu larut malam. Kalau bisa jam 9 malam sudah tidur, boleh dibilang sudah cukup ideal. Dan secara biologis, tubuh sudah cukup istirahat bila bangun jam 04:00 atau 04:15 dini hari. Dengan asumsi waktu shubuh masuk jam 04:30. Berarti tubuh anda sudah cukup istirahat selama 7 jam lamanya. Tentu sangat cukup buat mengistirahatkan tubuh yang memang juga punya hak.
Cara begini akan jauh lebih baik, karena tubuh anda akan terasa lebih segar begitu bangun, sehingga kalau pun anda melakukan shalat tahajjud, akan lebih ringan dan konsentrasi, tidak diganggu ngantuk. Teknik ini juga jauh lebih manusiawi dari pada anda tidur larut malam, lalu ‘diganggu’ dengan kewajiban untuk melakukan shalat ‘Isya’ tengah malam dengan alasan biar bisa tahajjud.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga shalatnya. []