KLATEN–Seorang penjaga bus asal Banyuwangi, Jawa Timur menceritakan bagaimana ia harus bertahan hidup di tengah larangan mudik saat pandemi Covid-19. Kusrin (46) yang berprofesi sebagai penjaga bus-bus PO Gunung Harta, terpaksa tertahan di Terminal Ir Soekarno Klaten. Ia juga harus bertahan dengan kondisi keuangan yang makin menipis.
Selama menjaga bus-bus itu, Kusrin saban pagi bertugas memanasi mesin bus. Setelah tugasnya rampung, Kusrin mengisi waktu dengan bercengkerama dengan awak bus dari PO lainnya atau tidur.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Sebut 7 Pemudik Naik Travel ke Cilacap Semua Positif Corona
Nyaris sebulan tanpa pendapatan membuat dompet Kusrin kian menipis. Bahkan, bapak satu anak itu mengaku sudah dua hari terakhir ini tak makan lantaran sudah tak ada lagi sisa uang di dompetnya.
“Dua hari ini benar-benar puasa, tidak makan. Sudah tidak ada duit lagi,” kata Kusrin yang juga bertugas sebagai kondektur bus di Terminal Ir Soekarno Klaten, Jumat (1/5/2020).
Meski tak ada sisa uang, Kusrin mengaku masih bertahan di Terminal Ir Soekarno sebagai penjaga bus bersama seorang temannya dari PO yang sama. Selain menjalankan tugas, Kusrin memilih bertahan lantaran tak ingin dikarantina atau menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ketika dia pulang ke rumahnya.
“Setiap hari berkomunikasi dengan anak dan istri. Sebenarnya disuruh pulang,” jelas bapak satu anak tersebut.
Kusrin mengatakan sudah didata dari pengurus PO bus. Dia berharap segera mendapatkan bantuan dari PO atau pun pemerintah agar tetap bisa bertahan menjaga bus di terminal. []
SUMBER: SOLOPOS