ABU Bakar r.a. dijuluki al-Atiq (Yang Suci), karena keindahan dan kebeningan wajahnya. Juga dikatakan bahwa ia mendapat julukan itu karena dari sisi keturunanannya ia tidak mendapat cela sedikit pun.
Ada juga yang mengatakan bahwa julukan itu dilekatkan kepadanya karena pada suatu hari ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Abu Bakar.
Rasulullah ﷺ berkata, “Engkau terbebas (atiq) dari neraka.”
BACA JUGA: Hanya Abu Bakar yang Mengerti Maksud Rasulullah tentang Wafatnya Beliau
Diriwayatkan dari al-Sya’bi bahwa Ali ibn Abdullah ibn Abbas bertanya kepada ayahnya tentang julukan al-(atiq untuk Abu Bakar.
Ayahnya menjawab, “Alasannya tidak seperti yang mereka katakan. Sebelum Abu Bakar lahir, orang tuanya selalu ditinggal mati oleh anak-anaknya ketika mereka masih sangat kecil. Karena itu, ketika Abu Bakar dilahirkan, ibunya membawanya ke Ka`bah dan berkorban untuk Katbah sebanyak empat puluh dinar.
Ibunya berkata, “Wahai Tuhannya para Tuhan, bebaskanlah anakku.”
Tiba-tiba, dari salah satu tiang Ka`bah keluar sebuah kepala seperti kepala kucing dan berkata kepada si ibu, “Wahai bunda yang pengasih, senyatanya kau seperti itu, engkau mulia karena melahirkan anak yang terbebaskan.
BACA JUGA: Sifat-sifat Mulia Abu Bakar
Orang-orang akan mengenalnya dengan julukan al-shiddiq. Ia akan menjadi pendamping setia seorang manusia terbaik. Keduanya tidak akan pernah terpisahkan, tidak di masa kecil, tidak pula ketika dewasa; tidak di masa hidup, tidak setelah mati.”
Dijuluki al-Watsiq (Yang Kokoh), karena Abu Bakar selalu memelihara hubungan yang kokoh dan mantap dengan Allah SWT. []
Sumber: Kisah Hidup Abu Bakar Al-Shiddiq/Karya: Mustafa Murrad/Penerbit: Zaman/2007