BULAN Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ibadah, puasa juga sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, termasuk pengaturan kadar gula darah. Namun, banyak orang justru mengalami kenaikan gula darah selama puasa. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut beberapa penyebab utamanya.
1. Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Saat Sahur dan Berbuka
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan saat puasa adalah mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka dan sahur. Kurma, kolak, teh manis, dan berbagai hidangan berbuka lainnya memang menggoda, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, gula darah bisa melonjak drastis.
BACA JUGA:Â Salah Satunya Gula Darah Tinggi, Ini 10 Tanda Tubuh Penuh dengan Karbohidrat!
Solusi:
- Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
- Pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal agar gula darah lebih stabil.
2. Pola Makan Berlebihan Saat Berbuka
Setelah seharian menahan lapar dan haus, banyak orang cenderung “balas dendam” dengan makan dalam porsi besar saat berbuka. Konsumsi karbohidrat dan lemak berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Solusi:
- Mulailah berbuka dengan porsi kecil, seperti air putih dan kurma secukupnya.
- Setelah salat Maghrib, makanlah dalam porsi wajar dengan komposisi seimbang.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Banyak orang mengurangi aktivitas fisik saat berpuasa untuk menghemat energi. Namun, kurangnya aktivitas ini justru dapat membuat tubuh kurang efektif dalam menggunakan gula darah, yang akhirnya menyebabkan lonjakan kadar gula.
Solusi:
- Tetap aktif dengan olahraga ringan, seperti berjalan kaki setelah berbuka atau sebelum sahur.
- Hindari duduk atau tidur langsung setelah makan.
4. Kurang Tidur dan Stres
Perubahan jadwal tidur selama Ramadhan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk insulin, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Selain itu, stres juga bisa memicu kenaikan gula darah.
Solusi:
- Usahakan tetap mendapatkan tidur yang cukup, setidaknya 6-7 jam sehari.
- Kelola stres dengan baik, misalnya dengan beribadah, meditasi, atau aktivitas santai lainnya.
5. Dehidrasi
Kurangnya asupan cairan selama puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpengaruh pada metabolisme tubuh, termasuk pemrosesan gula dalam darah.
BACA JUGA:Â Pengidap Diabetes, Coba Jus Penurun Kadar Gula Darah Ini
Solusi:
- Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka.
- Hindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Meskipun puasa bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, pola makan dan gaya hidup yang kurang tepat bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Dengan menjaga pola makan yang seimbang, tetap aktif, dan mengelola stres dengan baik, Anda bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil selama Ramadhan. []