TIDUR merupakan aktivitas penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, waktu tidur juga berpengaruh besar terhadap kualitas istirahat dan keseimbangan tubuh.
Salah satu waktu yang sering diperingatkan untuk tidak tidur adalah menjelang waktu magrib, yaitu saat matahari mulai terbenam, sekitar pukul 17.30 hingga 18.30 (tergantung wilayah). Lalu, kenapa tidur di waktu ini dianggap tidak baik?
1. Pandangan Agama (Khususnya Islam)
Dalam ajaran Islam, memang tidak ada dalil yang secara tegas melarang tidur menjelang magrib. Namun, banyak ulama dan masyarakat Muslim yang menghindari waktu ini untuk tidur berdasarkan sejumlah hadits, petunjuk Rasulullah, dan pengalaman para ulama terdahulu.
Waktu magrib dianggap sebagai waktu yang sakral, karena merupakan waktu peralihan dari siang ke malam dan menjadi salah satu waktu utama dalam lima waktu sholat harian.
BACA JUGA: 5 Sunnah Nabi Ketika Bangun Tidur
Beberapa poin penting dalam pandangan agama:
Waktu keluarnya jin dan setan: Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits shahih agar menjaga anak-anak saat waktu magrib, karena saat itu setan sedang berkeliaran. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
“Jika malam mulai datang (magrib), tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya setan sedang berkeliaran saat itu.”
Ini menunjukkan bahwa waktu magrib adalah saat di mana aktivitas makhluk halus meningkat, dan tidur di waktu ini bisa membuat seseorang dalam kondisi rentan terhadap gangguan.
Waktu yang lebih baik digunakan untuk ibadah: Waktu magrib adalah waktu yang pendek, tapi sangat utama. Ini saatnya sholat magrib, berdzikir, membaca Al-Qur’an, atau melakukan aktivitas ibadah lain. Tidur saat ini bisa membuat seseorang melewatkan waktu-waktu utama untuk mendekat kepada Allah.
2. Dari Sisi Kesehatan dan Medis
Secara medis dan kesehatan, tidur saat menjelang magrib juga memiliki beberapa dampak negatif, terutama jika dilakukan secara rutin:
Mengganggu ritme sirkadian: Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang mengatur kapan tubuh harus tidur, makan, beraktivitas, dan istirahat. Tidur di waktu magrib bisa menyebabkan tubuh bingung mengenali waktu tidur utama, sehingga malam hari bisa menjadi sulit tidur (insomnia) atau tidur tidak nyenyak.
Meningkatkan risiko gangguan tidur malam: Tidur di sore menjelang malam bisa membuat seseorang merasa segar saat malam tiba, padahal malam hari adalah waktu terbaik untuk istirahat panjang. Akibatnya, pola tidur bisa terganggu dan menyebabkan kelelahan berkepanjangan, gangguan mood, serta turunnya konsentrasi keesokan harinya.
Bangun dengan kepala pusing atau pening: Banyak orang yang tidur menjelang magrib mengeluh bangun dengan kepala berat, mata sepet, dan tubuh lemas. Ini karena pada waktu tersebut tubuh tidak sedang dalam fase alami untuk istirahat panjang, sehingga kualitas tidur pendeknya buruk.
3. Dari Sisi Psikologi dan Kebiasaan
Secara psikologis, tidur menjelang magrib sering kali diasosiasikan dengan kemalasan, rasa enggan untuk beraktivitas, dan penurunan semangat. Hal ini bisa berdampak buruk terhadap produktivitas dan suasana hati seseorang.
Tidur di waktu ini cenderung membuat orang merasa “nggak mood” untuk lanjut aktivitas, terutama setelah bangun. Karena kondisi tubuh belum masuk fase istirahat penuh, tapi sudah tertidur sebentar, membuat otak seperti “terhenti sejenak” dan tidak siap langsung fokus kembali.
Jika dilakukan terus menerus, kebiasaan tidur sore menjelang malam bisa membentuk pola hidup pasif dan kurang produktif, terutama bagi orang yang sedang menjalani rutinitas kerja atau belajar.
4. Pandangan Budaya dan Petuah Orang Tua Zaman Dulu
Di banyak kebudayaan, terutama di masyarakat Jawa dan sebagian besar Indonesia, tidur menjelang magrib dianggap sebagai pantangan. Banyak petuah orang tua yang menyampaikan larangan ini dengan cara yang unik, misalnya:
“Jangan tidur magrib, nanti rezekinya dipatok ayam.”
“Nanti jadi orang linglung.”
“Anak gadis tidur magrib nanti susah jodohnya.”
BACA JUGA: Apa Itu Ketindihan ketika Tidur dan Apa Penyebabnya?
Meskipun terdengar seperti mitos atau kepercayaan kuno, sebenarnya semua ini adalah bentuk nasihat kultural yang punya makna tersembunyi. Intinya adalah: tidur saat magrib tidak baik karena akan berdampak pada kehidupan sosial, kesehatan, dan spiritual. Orang tua menyampaikannya dalam bentuk peribahasa agar lebih mudah diingat dan ditaati anak-anaknya.
Tidur menjelang magrib memang tidak dilarang secara mutlak, tetapi tidak dianjurkan dari berbagai sisi. Baik dari sisi agama, kesehatan, psikologi, hingga budaya, semua memberikan sinyal bahwa waktu magrib sebaiknya digunakan untuk hal-hal positif seperti beribadah, refleksi diri, atau berkumpul bersama keluarga.
Jika merasa sangat mengantuk, lebih baik tidur sebentar sebelum waktu magrib (sekitar jam 3–4 sore) atau tahan dulu hingga malam tiba. Dengan menjaga pola tidur yang baik, kita juga sedang menjaga kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang. []
REDAKTUR: MUHAMMAD FAIRUZI IKHWAN