ALLAH SWT mengutus para Nabi dan Rasul kepada manusia agar mau mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya. Perjuangan para Nabi dan Rasul berat sekali. Banyak berkorban dan menderita.
Mengapa Allah tidak memaksa saja kepada manusia agar mereka beriman tanpa harus sulit-sulit dengan mengajaknya lewat perantara?
BACA JUGA: Kalimat dari Rasulullah yang Disukai Umar bin Khattab
Sebenarnya Allah mampu memaksa manusia untuk beriman kepada-Nya. Tapi Allah tidak mau melakukan itu. Bagi Allah, mengutus Rasul yang bertugas untuk memaksa setiap umat di zamannya mudah saja.
Allah SWT berfirman,
إِن نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةً فَظَلَّتْ أَعْنَٰقُهُمْ لَهَا خَٰضِعِينَ
“Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.” (Asy-Syu’ara Ayat 4).
Pernah juga Allah mengutus Nabi dan Rasul dengan diberi kekuatan yang dahsyat dengan memaksa segala yang ada di atas bumi (pada masanya) untuk tunduk kepadanya. Misalnya, ketika Allah mengutus Nabi Sulaiman a.s. Beliau menguasai angin, memiliki pasukan tentara kuat yang terdiri dari manusia dan jin.
Nabi Sulaiman juga menguasai segala macam hewan dan paham bahasa hewan serta dijamin akan menang jika melawannya. Dengan gampang Allah mencipta Nabi dan Rasul seperti itu. Tapi Allah tidak mau melakukannya untuk semua Rasul-Nya.
BACA JUGA: Jangan Salah, Ini 4 Perbedaan Nabi dan Rasul
Allah menghendaki agar manusia datang kepada-Nya dengan pilihan hatinya sendiri. Itulah bedanya antara manusia dengan makhluk lainnya.
Manusia diminta dengan kesadarannya untuk beriman dan menyatakan, “Aku memilih keimanan dan ketaatan kepada-Mu, aku menjauhi semua larangan-Mu dengan menggunakan hak pilihanku yang Engkau berikan kepadaku agar pahala dan ganjaranku di sisi-Mu besar. Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan pilihanku sendiri mengikuti jalan-Mu yang lurus. Wallahu a’lam bishawwab. []
Referensi: Anda Bertanya Islam Menjawab/Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi