PIKIRAN Salahuddin Al-Ayyubi sentiasa tertumpu kepada jihad di jalan Allah. Bahauddin mencatat bahwa semangat Salahuddin yang berkobar-kobar untuk berjihad menentang tentara Salib telah menyebabkan jihad menjadi tajuk perbincangan yang paling digemarinya.
Ia sentiasa mengerahkan seluruh tenaganya untuk memperkuat pasukannya, mencari mujahid-mujahid dan senjata untuk tujuan berjihad. Jika ada orang yang berbiara kepadanya berkenaan jihad ia akan memberikan sepenuh perhatian.
Sehubungan dengan ini ia lebih banyak di dalam kemah perang daripada duduk di istana bersama sanak keluarga. Siapa saja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya.
Siapa saja yang memerhatikannya akan dapat melihat apabila ia telah memulakan jihad melawan tentara salib dan menumpahkan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan mengobarkan semangat tentaranya.
Dalam medan peperangan ia bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat dibunuh oleh tangan jahat. Ia akan bergerak dari satu ujung medan peperangan ke ujung yang lain untuk mengingatkan tentaranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah semata-mata.
Ia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinang mengajak manusia supaya bangkit membela Islam.
Ketika ia mengepung Acre, ia hanya minum, itupun setelah dipaksa oleh doktor peribadinya, tanpa makan.
Doktor itu berkata bahawa Salahuddin hanya makan beberapa suap makanan semenjak hari Jumaat hingga Senin karena ia tidak mau perhatiannya kepada peperangan terganggu. (Bahauddin, 1234) []