DALAM budaya modern, pacaran sering dianggap sebagai cara untuk mengenal pasangan sebelum menikah. Namun, dalam Islam dan beberapa budaya konservatif, taaruf dianggap sebagai pendekatan yang lebih baik dan lebih sehat dalam membangun rumah tangga. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa taaruf memiliki keunggulan dibandingkan pacaran dalam berbagai aspek kehidupan pernikahan.
Lalu, mengapa taaruf lebih baik daripada pacaran menurut penelitian? Berikut ulasannya.
1. Menghindari Hubungan yang Berisiko dan Tidak Pasti
Pacaran sering kali tidak memiliki kejelasan mengenai masa depan hubungan, yang dapat menyebabkan ketidakpastian emosional dan mental. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family menemukan bahwa hubungan tanpa komitmen yang jelas dapat meningkatkan risiko kecemasan, stres, dan depresi.
BACA JUGA:Â Saat Taaruf, Lakukan 12 Hal Ini!
✔ Taaruf menawarkan solusi lebih pasti, karena sejak awal dilakukan dengan niat menikah dan melibatkan keluarga dalam prosesnya.
✔ Tidak ada hubungan emosional yang terombang-ambing tanpa kepastian, seperti yang sering terjadi dalam pacaran.
2. Mengurangi Risiko Hubungan yang Didominasi Nafsu
Pacaran cenderung lebih banyak didasarkan pada ketertarikan fisik dan emosional yang intens. Penelitian dari Archives of Sexual Behavior menunjukkan bahwa hubungan yang terlalu banyak berfokus pada daya tarik fisik sering kali kurang stabil dalam jangka panjang.
✔ Taaruf lebih menekankan pada keserasian karakter, visi hidup, dan nilai-nilai agama.
✔ Hubungan yang dibangun atas dasar kesamaan prinsip lebih bertahan lama dibandingkan hubungan yang hanya berdasarkan daya tarik fisik semata.
3. Menghindari Hubungan yang Rentan terhadap Toxic Relationship
Pacaran sering kali membuat seseorang terjebak dalam hubungan toxic, seperti hubungan yang penuh manipulasi, posesif, atau bahkan kekerasan emosional dan fisik. Sebuah penelitian dalam Journal of Interpersonal Violence menunjukkan bahwa sekitar 30-40% pasangan yang berpacaran mengalami bentuk kekerasan dalam hubungan mereka.
✔ Dalam taaruf, komunikasi yang sehat dan transparan didorong sejak awal, sehingga risiko terjebak dalam hubungan tidak sehat bisa dihindari.
✔ Keluarga dan pihak ketiga (misalnya ustaz atau mentor pernikahan) berperan dalam membantu mengenali calon pasangan dengan lebih objektif.
4. Menghindari Luka Hati Akibat Putus Cinta
Putus cinta dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam. Menurut penelitian dari Journal of Neurophysiology, kehilangan pasangan (akibat putus cinta) dapat memicu reaksi otak yang mirip dengan orang yang mengalami putus zat akibat kecanduan narkoba.
✔ Taaruf lebih aman secara emosional, karena dilakukan dengan pendekatan rasional dan melibatkan keluarga sebagai pengarah hubungan.
✔ Tidak ada drama patah hati berulang yang sering dialami dalam pacaran.
5. Lebih Menghormati Batasan Agama dan Etika Sosial
Dalam banyak ajaran agama, termasuk Islam, pacaran dianggap membuka celah untuk perbuatan yang mendekati zina, seperti berduaan tanpa mahram, bersentuhan, atau bahkan melakukan hubungan yang seharusnya hanya dilakukan dalam pernikahan.
✔ Taaruf menjaga kehormatan kedua belah pihak, karena dilakukan dengan cara yang terjaga dan sesuai dengan tuntunan agama.
✔ Tidak ada aktivitas yang melanggar norma sosial atau agama, sehingga hubungan lebih berkah dan nyaman secara moral.
6. Membangun Fondasi Pernikahan yang Lebih Kuat
Sebuah penelitian dalam Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa pasangan yang mendasarkan hubungan mereka pada nilai dan prinsip yang kuat lebih mungkin memiliki pernikahan yang bahagia dan langgeng.
✔ Taaruf membantu pasangan membangun pernikahan berdasarkan nilai, kesepahaman, dan komunikasi yang sehat.
BACA JUGA:Â Inilah 6 Adab Taaruf yang disyariatkan oleh Islam
✔ Dibandingkan dengan pacaran yang sering kali didasarkan pada emosi sesaat, taaruf menekankan kecocokan jangka panjang.
Berdasarkan berbagai penelitian, taaruf lebih baik dibandingkan pacaran dalam membangun hubungan yang sehat, stabil, dan bermakna. Taaruf menghindarkan pasangan dari risiko emosional, fisik, dan sosial yang sering terjadi dalam pacaran.
Jika tujuan utama adalah pernikahan yang bahagia dan berkah, maka taaruf bisa menjadi jalan yang lebih baik, lebih terhormat, dan lebih penuh makna. []