PARA tentara Nebukadnezar membantai semua penduduk Yerussalem, mulai dari para pendeta, para petinggi Yahudi, rakyat biasa, tua, muda, perempuan anak- anak, semuanya direnggang nyawa mereka tanpa ampun. Ketika salah seorang punggawa pendeta melihat pembantaian anak negerinya yang super keji itu, ia melemparkan dirinya sendiri ke kobaran api yang disulut Nebukadnezar ke dalam Haikal, lalu diikuti para pendeta yang lain, mereka menerjunkan diri kedalam kobaran api dengan baju kebesaran dan tongkat serta alat musik yang mereka miliki…
Para tentara Nebukadnezar sengaja tidak membunuh kaum lelaki penduduk Yerussalem, mereka dijadikan tawanan. Para tentara tersebut mengikat tangan dan kaki para tawanan dengan rantai besi yang kuat, kemudian menyeret mereka menuju Babilonia, Ketika kaumnya dirundung duka, nabi Jeremiah kembali ke Yerussalem, ia menolong kaumnya yang tertindas, lalu membawa mereka keluar dari Yerussalem dengan kondisi yang meprihatinkan dan setengah telanjang.
Karena keterbatasan pakaian untuk mereka kenakan, ketika sampai di distrik Bet Kuru, nabi Jeremiah menyiapkan pakaian untuk anak bangsanya. Setelah suasana dianggap kondusif, nabi Jeremiah menemui Nebukadnezar di hadapan rakyat dan pasukan Mesopotania, dengan suara sangat wibawah nabi Jeremiah berkata: “Wahai Nebukadnezar, janganlah engkau beranggapan bahwa engkau memiliki kekuatan yang manjadikan engkau bisa mengalahkan bangsa yang terpilih dari yang terpilih, sesungguhnya dosa mereka (kaum Yahudi) yang telah sampai pada puncak dosa itulah sejatinya yang membawa mereka pada bentuk siksaan yang amat pedih ini …”
Ketika Nebukadnezar berhasrat membunuh semua orang Israel, karena mereka tidak mau menyanyikan lagu-lagu pujian di hadapannya seperti yang jamak mereka lakukan dan tradisikan di sinagog dan kuil-kuil. Terjadilah dialog antara dirinya dengan Pelatya ben Yehuyadah (adik kandung Zakariah putra Yehuyadah) dalam dialog itu Pelatya berkata ; Allah telah memberi Israel ditanganmu, dan kini engkau bertanggung jawab dihadapan- Nya atas siapa saja yang telah engkau bunuh.(16)
Dari kesaksian penuturan Talmud tersebut, dapat diketahui, bahwa pengusiran kaum Yahudi dari bumi Palestina, dan penghancuran Haikal Agung, yang dibangun Nabi Sulaiman as. adalah atas kehendak Allah. Adapun klaim-klaim yang dipropagandakan kaum Yahudi jelas-jelas merupakan kebohongan yang sangat nyata, serta merupakan klaim yang sama sekali tidak mendasar.
Realita itu diperkuat dengan pengakuan yang keluar dari lisan rabi Oshaya, daam Pesahim 87 b. Rabb (Tuhan) telah melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa Israel, manakala tindakan mereka terhadap umat-umat lain telah melampaui batas kewajaran.
Satu hal yang perlu diingat dalam masalah ini, bahwa pola pikir dan klaim .. klaim utopia yang dipropagandakan kaum Yahudi itu terus membahana hingga abad kesembilan belas, sebelum akhirnya lahir raksasa Zionisme yang dideklarasikan untuk pertama kalinya, dengan seruan utama mendirikan negara Yahudi.
Pada awalnya para petinggi Zionisme tidak menemukan kata sepakat dalam menentukan rencana besar mereka, utamanya yang berkaitan dengan letak (geografis) negara Yahudi yang hendak mereka dirikan.
BERSAMBUNG
Sumber: TALMUD Kitab Rabi Yahudi Sejarah & Ajarannya/Karya: Zafarul Islamkhan/ Judul Asli: At-Talmud Tarikhuhu wa Ta’alimuhu /Penerbit: Dar An Nafaais – Beirut /Penerjemah: Misbah El Majidd. Lc. Penyunting: (Anotasi): / Pustaka Hikmah Perdana, Mihzab, Jakarta November 2006