ADAKAH disini yang pernah mengalami trauma?
Trauma karena apa? Kehilangan? Ditinggalkan? Dikecewakan?
BACA JUGA: Anak-anak Alami Trauma Akibat Kerusuhan di Wamena
Menurut KBBI kata trauma mengandung arti, “Keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani.”
Mencoba menjahit semua luka, sakit, serta kecewa yang pernah membobol bendungan air mata dengan berpeluh menguatkan diri untuk terus membaik itu ternyata nampak begitu sulit untuk dilakukan.
Berlarut dalam kesedihan itu hanya akan membuat dirimu semakin rapuh. Dalam budaya Timur, kita diajarkan untuk “mengekang emosi”, yaitu laki-laki tidak boleh menangis dan wanita harus pandai memendam perasaan. Bila memang keadaannya seperti itu, menurut Kak Keisya Avicenna dalam tulisannya yg berjudul “Jelita karena Pandai Mengontrol Emosi”, makin dewasa kita, ruang ekspresi itu kian terbatas karena kita dituntut utk lebih pandai mengendalikan emosi. Bahkan, wanita yg semula dianggap lebih berperasaan dibanding laki-laki, makin mirip laki-laki yang sulit mengakui perasaannya.
Buktinya, ketika wanita trauma karena pernah ditinggalkan, si wanita perlu waktu yg cukup lama untuk membasuh luka itu. Pun bila ada yg trauma karena pernah dikecewakan? Tentu saja hal serupa akan terjadi pula, beragam perasaan tak mengenakan itu (sedih, marah, kesal, dsb) kerapkali menjadi luka yang harus segera ia sembuhkan.
So, What should we do?
IKHLAS.
Ya, ikhlas menerima semuanya atas segala sesuatu yg kita terima, baik ataupun buruk. IKHLASlah kata kunci agar kita pandai mengendalikan emosi. Sekalipun hari ini ada luka yg belum tersembuhkan, tetaplah tersenyum.
BACA JUGA: Trauma Agama, Salahkah?
Jangan khawatirkan nasibmu, sebab Allah akan senantiasa ada untuk menolongmu, menyembuhkan lukamu dengan kasih sayangNya. Biarkan TRAUMA bagian dari mendidik serta melatih hatimu utk bisa lebih tegar menjalani semua takdirNya. []