ARAB SAUDI–Lebih dari separuh penduduk muda di Arab Saudi dilaporkan masih lajang. Badan Statistik Saudi melaporkan bahwa sekitar 66 persen populasi di Saudi yang berusia antara 15-34 tahun belum menikah. Angka ini cukup mengejutkan, mengingat Saudi masih memegang budaya konservatif.
Dalam laporan berjudul ‘Pemuda Saudi dalam Angka’ yang diterbitkan bertepatan dengan Hari Pemuda Internasional 2020, menemukan bahwa 67 persen dari populasi kerajaan berada di bawah usia 34 tahun. Laporan yang diisiasi PBB ini juga dirilis untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi kaum muda Saudi.
BACA JUGA: Tekuk Lawannya 8-1, Mahasiswi Saudi Ini Jadi Juara 1 Kompetisi e-Football Tingkat Dunia
Berdasarkan laporan yang menunjukkan tingginya populasi kaum muda tersebut, para ekonom memperingatkan akan munculnya tekanan kuat pada para penguasa negara itu untuk menyiapkan lebih banyak lapangan kerja baru.
Hanya 32 persen populasi dalam kelompok usia 15-34 tahun yang menikah. Tidak seperti kebanyakan negara pada umumnya, pemerintah Saudi tidak melarang pernikahan bagi mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun. Namun kerajaan telah membatasi praktik tersebut dengan memperkenalkan undang-undang yang memerlukan persetujuan khusus dari pengadilan khusus untuk menentukan apakah pernikahan tersebut akan membahayakan anak di bawah umur atau tidak.
Jumlah pria yang belum menikah jauh lebih tinggi daripada wanita. Membandingkan kedua jenis kelamin, laporan tersebut menemukan bahwa 75,6 persen pria tidak pernah menikah sementara angka itu hanya 56 persen untuk wanita.
Pria dan perempuan muda Saudi lebih memilih menunda pernikahan akibat “biaya hidup dan biaya pernikahan yang tinggi.” Keinginan untuk menyelesaikan studi disebut-sebut sebagai alasan tertinggi kedua kenapa pemuda Saudi menunda untuk menikah.
BACA JUGA: Bocah di Arab Saudi Meninggal setelah Alat Swab Corona Patah di Hidung
Laporan tersebut juga merilis sikap para pemuda Saudi terhadap olahraga, pendidikan dan ekonomi. Di antara temuan menarik lainnya adalah tingkat melek huruf di kerajaan tersebut. Laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat buta huruf menurun secara signifikan di kalangan pemuda Saudi dalam kelompok usia 15-34 tahun.
Sementara tingkat pengangguran perempuan menurun. Sebesar 57,8 persen perempuan berusia antara 15-24 tahun tidak memiliki pekerjaan dan 17 persen untuk laki-laki dalam kategori usia yang sama. []
SUMBER: MEMO