NAMA asli Abu Hurairah adalah Umair bin Amir bin Abd Dzi asy-Syara bin Tharif bin Attab Ibn Abi Sha’b bin Munabbih bin Sa’ad bin Tsa’labah bin Salim bin Fahm bin Ghanm bin Daus bin ‘Adtsan bin ‘Abdillah bin Zahran bin Ka’ab ad-Dausy.
Abu Hurairah adalah kun-yah beliau, ia pernah berkata: “Namaku pada masa jahiliyah adalah Abdu asy-Syamsi bin Shakhr, lalu Rasulullah menamaiku dengan sebutan ‘Abdrurrahman. Dan Rasulullah Saw. memberiku kun-yah Abu Hurairah dikarenakan aku memiliki kucing yang sering aku bawa dalam bajuku.”
BACA JUGA: Perbedaan Sunnah dan Hadits
Beliau berasal dari Yaman, datang ke Madinah pada saat Rasulullah Saw. sedang di Khaibar pada tahun ke 7 Hijriah. Ia melakukan perjalanan ke sana, lalu bertemu dengan Nabi Saw., kemudian kembali bersama ke Madinah, dan terus bersam-sama dengan Nabi sampai ia wafat.
Sebagian riwayat menyebut bahwa Abu Hurairah lahir 19 tahun sebelum hijrah Nabi SAW. Namun baru masuk Islam kurang lebih pada tahun ke-7 hijriyah, setelah perang Khaibar. Masa beliau hidup bersama Rasulullah Saaw. praktis kurang lebih hanya sekitar 2-3 tahun saja.
Meski terbilang singkat bersama Rasulullah Saw, ternyata Abu Hurairah termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadis. Bahkan tidak ada seorang shahabat pun yang paling banyak meriwayatkan hadits kecuali Abu Hurairah. Imam asy-Syafi’i berkata, “Abu Hurairah adalah seorang hafidz dalam meriwayatkan hadits pada zamannya.” Tercatat dalam tarikh bahwa Abu Hurairah telah meriwayatkan sebanyak 5734 hadits.
Abu Hurairah pernah meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Fadl bin Al-‘Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, Aisyah, Bashrah al-Ghaffari, dan Ka’ab al-Akhbar. Telah meriwayatkan darinya Al-Muharrah (Anaknya), dari kalangan shahabat yaitu Ibnu Umar, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Anas, Watsilah bin al-Asqa’.
Dari Kibar Tabi’in yaitu Marwan bin Hakam, Qabishah bin Dzu’aib, ‘Abdullah bin Tsa’labah, Sa’id bin al-Musayyab, ‘Urwah bin Zubair, Salman al-Aghar, Al-Aghar Abu al-Muslim, Syuraih bin Hana’i, Khabbab, Abu Sa’id al-Maqburi, Sulaiman bin Yasar, Sinan bin Abu Sinan, serta yang lainnya yang tidak bisa disebutkan semuanya. Karena tercatat lebih dari 800 orang perawi yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah.
BACA JUGA: Hadits Niat Mengandung Sepertiga Ilmu
Pada riwayat al-Bukhari kitab Shahihnya melalui sanad Sa’id al-Maqburi dari Abu Hurairah ra., bahwa dia berkata: Aku bertanya, “Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits.” Dalam riwayat Ahmad dari shahabat Ubay bin Ka’ab, ia mengatakan bahwa Abu Hurairah termasuk orang yang berani bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang sesuatu yang tidak ada seorang pun yang menanyakannya selain dia.
Sahabat yang mulia ini diberikan umur yang panjang oleh Allah ta’ala di riwayatkan bahwa beliau wafat di umur 78 tahun. Pada tahun 678 M atau tahun 59 H, Abu Hurairah jatuh sakit, dan meninggal di Madinah, lalu dimakamkan di Baqi. (Lihat al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, XIII: 29-59, Usd al-Ghabah, 1411-1412, Taqrib at-Tahdzib: 810, Hayat ash-Shahabah, I: 378-381, Dasar-Dasar Penelitian Hadits: 69). []
SUMBER: PERSIS