• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Mengenal Jabir bin Hayyan, Bapak Ilmu Kimia

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi kimia. Foto: Kompas

Ilustrasi kimia. Foto: Kompas

0
BAGIKAN

Oleh: Khalid Al Jafufi

KIMIA adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.

Sejak zaman keemasan Islam, ilmuwan Muslim telah memperdalam pengetahuan mereka dalam ilmu kimia. Kontribusi mereka tidak bisa dianggap remeh dalam perkembangan kimia modern seperti saat ini. Sayangnya ide-ide mereka hanya dapat ditemukan dalam novel fiksi karena gambaran yang salah tentang cara orang Arab melakukan penelitian kimia.

BACA JUGA: Muhammad ibn Zakariya al-Razi, Ilmuwan Muslim yang Sempurnakan Sabun

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

Kimia versus Alkimia

Istilah ‘alkimia’ umumnya digunakan ketika berbicara tentang jenis kimia yang diduga belum dipraktikkan seperti yang kita lakukan saat ini.

‘Ordinall of Chemistry’ menyatakan bahwa kimia sebagai ilmu berasal dari sekitar abad ke-17 dan ke-18. Dibandingkan dengan standar saat ini, kimia tidak akan dipraktikkan secara ilmiah sebelumnya. Ini berarti bahwa ahli kimia pada masa itu tidak secara khusus mencari penjelasan kritis tentang gejala kimiawi. Ilmu pengetahuan sebelum abad ke-17 dengan demikian disebut ‘alkimia’.

Beberapa ilmuwan dunia membantah pendapat ini. Beberapa fakta menunjukkan bahwa ilmuwan Muslim tidak hanya berkontribusi pada apa yang disebut alkimia. Eric John Holmyard, seorang sejarawan terkenal, ahli kimia dan Arab, memastikan bahwa klaim yang tidak masuk akal dari para ilmuwan seperti Berthelot (seorang ahli kimia Prancis) tidak benar.

Dalam ‘Makers of Chemistry’ dia menguraikan evolusi kimia dari awal hingga zaman modern. Dalam karyanya ini ia menyatakan bahwa kimia Islam sebenarnya adalah basis kimia modern. Dia berbicara tentang beberapa ilmuwan Muslim, termasuk ahli kimia yang paling terkenal: Jabir Ibn Hayyan (Geber).

Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan

Jabir, lahir sekitar 721 M dan meninggal sekitar 815 M di desa Tus (Iran saat ini), dibesarkan dalam keluarga yang memang mengenal kimia, karena ayahnya adalah seorang apoteker. Kemungkinan, hal itulah yang menjadi penyebab ketertarikan Jabir pada kimia.

Ayah Jabir kemudian dieksekusi karena perjuangan politik saat itu, yang memaksanya mengungsi ke kota Kufah. Kota ini kemudian diperintah oleh khalifah Abbasiyah Harun al-Rasyid.

Advertisements

Jabir mampu mempraktikkan sains di tingkat tertinggi berkat hubungannya dengan Barmakids (keluarga Persia berpengaruh yang menasihati khalifah Abbasiyah pertama).

Fokus Jabir pada eksperimen

Tidak diragukan lagi Jabir bin Hayyan adalah salah seorang ilmuwan Muslim terbesar. Holmyard secara sah menamainya ‘The Father of Chemistry’. Menurut Holmyard, salah satu aspek fundamental yang dikemukakan Jabir adalah pengembangan sisi praktis kimia yakni melakukan eksperimen. Bereksperimen memisahkan sains yang dipraktikkan oleh Muslim dari tradisi spekulasi Yunani Kuno.

Jabir menekankan pentingnya bereksperimen sebagai berikut: ‘Yang paling penting dalam kimia adalah Anda harus melakukan praktik dan melakukan eksperimen, karena siapa saja yang tidak melakukan pekerjaan praktis atau membuat eksperimen tidak akan pernah mencapai tingkat penguasaan yang paling tinggi.’

Kontribusi material Jabir

Perhatian Jabir pada presisi membuatnya berhasil menciptakan timbangan yang dapat menimbang dengan akurasi 1/6 gram. Baginya, bereksperimen dengan materi berarti ia bisa mencampur, memanaskan, mendinginkan, menggiling, memanggang, dan mengaduk berbagai zat. Gambaran tradisional tentang tempat kerja ‘alkimia’ terlihat sangat mirip dengan apa yang kita sebut laboratorium kimia saat ini.

Untuk melakukan eksperimennya secara akurat, dia merancang berbagai jenis bejana baru seperti retort. Eksperimennya dengan berbagai proses kimiawi memungkinkannya memicu reaksi seperti reduksi (reaksi yang melibatkan perolehan elektron), kalsinasi (oksidasi melalui pemanasan, misalnya pembakaran kapur) dan mungkin yang paling penting: distilasi.

Dengan menggunakan alembik buatannya, dia menciptakan cara sederhana untuk menyaring. Alembik adalah konstruksi sederhana dari dua botol yang dihubungkan oleh sebuah tabung. Salah satu botol dipanaskan dan menyebabkan cairan di dalamnya mengembun dan menetes melalui tabung. Alembik kemudian digunakan untuk mengolah minyak mineral menjadi minyak tanah yang dapat digunakan sebagai minyak lampu.

BACA JUGA: Mengenal Al Jahiz, Ilmuwan Muslim Ahli Zoologi (Ilmu Hewan)

Perkembangan kimia oleh Jabir

Sepuluh abad sebelum John Dalton (seorang ahli fisika dan kimia Inggris yang dikenal melalui teori atom dan teori molekulnya), Jabir menciptakan citra ikatan kimia sebagai penghubung antar unsur, sebenarnya partikel kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Semua tanpa kehilangan pemahaman akan karakteristik aslinya.

Jabir juga mengidentifikasi banyak zat baru. Ia sering dikatakan menemukan asam kuat seperti asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat. Penemuan ini terbukti sangat penting bagi kimia modern, bahkan menjadi penting bagi industri kimia.

Jabir juga meletakkan dasar untuk apa yang sekarang dikenal sebagai tabel periodik elemen Mendeleev. Seperti Menleyev, Jabir mencoba membuat tabel untuk mengklasifikasikan unsur kimia. Ini didasarkan pada gagasan Yunani Kuno untuk mengklasifikasikan unsur-unsur lebih jauh ke dalam kelompok logam, non-logam dan zat yang dapat disuling. Dengan cara itu, tabelnya entah bagaimana menyerupai tabel unsur periodik modern, di mana non-logam dan gas dapat dibedakan. []

SUMBER: MVSLIM

Tags: bapak kimiailmuwan islamilmuwan kimiajabir bin hayyan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Doa untuk Anggota Tubuh yang Sakit

Next Post

3 Janji Allah SWT terhadap Kaum Yahudi, tapi …

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia

Cara Mengatasi Insomnia, Setengah Jam InsyaAllah Langsung Segera Tidur!

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.