Banyak orang yang beranggapan bahwa hipnotis merupakan tindakan yang berbahaya dan dapat membuat orang yang dihipnotis tidak akan memiliki kesadarannya kembali. Dan ketika seseorang sedang terhipnotis maka ia dalam pengaruh pelaku hipnotis.
Padahal, hipnotis dapat bermanfaat dalam kehidupan orang banyak. Hipnosis adalah sebuah fenomena rasional dan alamiah yang kondisinya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam literaturnya, kondisi hipnosis adalah kondisi atau saat manusia cenderung lebih “sugestif.”
Ketika berada dalam kondisi itu, seseorang akan lebih mudah untuk menerima saran dan masukan dari orang lain. Jika saran itu bersifat positif, maka akan merubah aspek kehidupannya ke arah yang lebih baik. Namun, kondisi hipnosis dapat bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi seseorang.
BACA JUGA: Menjadi Hitam Itu Tidak Masalah
Kondisi hipnosis dalam bagiannya yang berhubungan dengan konsentrasi merupakan sebuah “kondisi” ketika seseorang dapat menyerap informasi dengan semakin cepat.
Semakin dalam seseorang masuk ke “kondisi hipnosis,” maka tingkat sugestivitasnya, seperti daya serap, daya ingat, dan daya pikirnya juga akan semakin baik. Artinya, potensi-potensi panca indranya jauh lebih baik dari biasanya.
Kondisi hipnosis memiliki level tertentu, yaitu :
1. Sugesti ringan, di mana seseorang sudah mulai menerima, mencerna,dan merekam sebuah informasi positif yang kemudian direkam dalam memori.
2. Sugesti sedang, merupakan tahapan dimana seseorang menerima informasi positif jauh lebih cepat dari pada sugesti ringan.
3. Sugesti dalam (deep hypnosis), merupakan tahapan ketika seseorang dapat menerima dan memahami informasi terkini dengan mudah. Bahkan dapat lansung memahami secara cepat maksud dari informasi tersebut (automatic answer).
Berikut ini garis besar ciri-ciri kondisi hypnosis yang dideskripsikan oleh pakar Hipnosis/Hipnoterapis:
1. Perhatian yang terpusat atau fokus tunggal (ke dalam konsisi internal)
2. Relaksasi kondisi fisik
3. Peningkatan kemampuan sebagian atau seluruh panca indra
4. Pengendalian refleks dan aktivitas fisik
5. Respons (untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu) terhadap pengaruh pasca hipnosis.
Kondisi dengan ciri-ciri tersebut biasanya terdapat pada aktivitas sebagai berikut :
Meditasi
Ketika anda melakukan meditasi, kondisi hipnosis terjadi saat anda larut dalam suasana meditasi. Kondisi tersebut ditandai dengan hal-hal berikut:
– Fenomena visual, seperti melihat kelopak bunga, pemandangan indah, tempat suci tertentu, atau padang pasir
– Fenomena audio seperti mendengar hembusan angin, dengting air , atau suara lonceng.
– Fenomena kinestik seperti merasakan hawa panas, hawa dingin atau getaran-getaran halus.
Berdoa
Saat anda memanjatkan doa dengan khusyuk, kondisi hipnosis terjadi ketika anda benar-benar larut pada doa yang anda panjatkan. Hal itu berarti anda tersebut memasuki konsentrasi internal.
Dalam kondisi ini anda melakukan penyatuan dengan Tuhan, sehingga tidak memikirkan lagi kondisi keadaan sekitar. Artinya ketika seseorang berada pada kondisi hipnosis, terjadi pergesekan gelombang pikir dari pikiran sadar menuju pikiran bawah sadar.
Membaca dan belajar
Anda tentu pernah membaca novel atau menonton tayangan sinteron. Ketika tengah membaca sebuah novel romansa, tentunya anda pernah mengalami gejolak emosi akibat pengaruh dari cerita yang dibaca.
Gejolak emosi itu ditandai dengan menitikan air mata, ataupun tertawa terbahak-bahak secara tidak sadar. Begitu pula dalam belajar. Saat anda menyukai sebuah mata pelajaran, contohnya matematika, ketika merasa kesulitan memecahkan soal, anda akan semakin penasaran dan mengulik rumus yang ada hingga mendapatkan jawabannya. Dalam peristiwa tersebut, anda secara tidak sadar sendang mengalami kondisi hipnosis.
BACA JUGA: Agar Tak Lagi Egois
Problem solution process
Kondisi hipnosis juga terjadi ketika kita sedang mencari solusi untuk sebuah permasalahan. Dalam kondis tersebut, kita akan membutuhkan ketenangan untuk mencari solusi yang tepat.
Ketika kita berada dalam keadaan tentang, bergeserlah kondisi normal menjadi kondisi hipnosis. Pada kondisi ini, kita dapat memperoleh “the automatic answer” sebuah jawaban yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Ketika melakukan praktik ini, perhatikan jawaban yang ingin Anda peroleh. Apakah Anda menginginkan cara negatif atau cara positif? Hal tersebut bergantung pada ”self programing” Anda.
Konser musik
Kondisi hipnosis juga terjadi ketika anda berada dalam hingar bingar konser musik dan sedang mendengarkan alunan musik tertentu. Saat berada dalam kondisi hipnosis tersebut, secara tidak sadar Anda akan asyik bergoyang, melompat bahkan meneriakan kata-kata dalam bait lagu dengan penuh semangat.
Dalam pemahaman hipnosis proses masuknya lagu yang menyenangkan yang ditangkap oleh sistem auido indrawi kita, dan menuju pikiran kita untuk dianalisis. Ketika dirasa benar-benar enak didengar, pikiran akan merangsang seluruh anggota tubuh untuk ikut menikmati musik tersebut.
Pelatihan, Seminar, dan Workshop
Kegiatan pelatihan, seminar dan workshop membutuhkan konsentrasi dan kondisi yang nyaman. Karena itu, motivator atau trainer harus memiliki trik-trik khusus yang dapat membawa peserta dari kondisi normal ke dalam kondisi hipnosis. Karena ketika berada dalam kondisi hipnosis, peserta tidak akan merasa bosan dan antusias untuk mengikuti seminar.
Salah satunya adalah dengan melakukan teknik perangsangan seluruh pancaindra, baik visual, audio maupun kinestik. Di mana, para peserta akan fokus untuk mengikuti materi yang diberikan. Seorang motivator, selain harus membuat peserta mengerti dengan materi yang diberikan, juga harus dapat membuat peserta melakukan perubahan.
Penjualan produk atau jasa
Kondisi hipnosis juga dapat terjadi pada proses jual beli. Dimana seorang penjual produk atau jasa dapat membuat seorang pembeli yang tadinya tidak tertarik untuk membeli, tiba-tiba “ingin” membeli produk tersebut. []
SUMBER: Adhi Susilo Ir.CCI.CH.CHT dan Endah Kemala S.Ikom., HIPNOTIS Metode Terapi untuk kesuksesan karir dan menghilangkan kebiasaan buruk dengan Hypnotherapy