JAKARTA–Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag RI, Prof. DR. Muhammadiyah Amin, M.Ag mengenalkan lebih jauh unit Bimas Islam karena paling banyak bersentuhan dengan masyarakat.
“Binmas Islam adalah unit yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat, yang selalu banyak permasalahan dalam pemberita di media,” kata Amin, dalam acara pembukaan Pelatihan Indepth Reporting Kebimasislaman bagi Media Online, Rabu (14/03).
Ia menyebutkan beberapa hal terkait permasalahan berita penikaman ulama oleh orang gila, zakat bagi PNS muslim, keputusan PP Muhammadiyah tentang awal Ramadhan dan bagaimana sikap media terhadap Bimas Islam.
“Lalu, Kenapa binmas Islam adalah yang paling besar anggaran belanjanya?” sebutnya.
Amin menjelaskan, karena yana paling banyak dilayani oleh Bimas Islam adalah masyarakat islam sebanyak 207 juta umat di Indonesia, di banding dengan 4 bimas lainnya.
“Visi Bimas Islam hanya dua hal,” katanya, “Terwujudnya masyarakat islam yang taat beragama dan sejahtera lahir batin, dua itu saja.”
Amin meneruskan bahwa dari visi itu ada misi yang lebih sederhana dibanding sebelumnya. “Yakni, dengan tiga kata kunci saja,” ujarnya, “Meningkatkan kualitas bimbingan, layanan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi umat Islam Indonesia.”
Adapun letak bimbingannya, Amin menyebutkan, hal itu beriringan program prioritas yang telah ditetapkan pada Rakernas (Rapat kerja nasional) tahun 2018.
“Di rakernas kita ambil yang pertama, SAPA, menyapa penyuluh agama,” kata Amin, “Karena garda terdepan berada di penyuluh.”
Ia menggambarkan kenapa program SAPA menjadi unggulan. “Bayangkan, dari 207 juta umat, penyuluhnya hanya 496 ratus orang yang honornya hanya 500 orang.”
Lalu Amin meneruskan ada Program Salam, “Silaturahmi lembaga keagamaan, sebagai program kemitraan, jadi semua kegiatan ormas dan majelis talim adalah lewat koordinasi kami.”
“Kemudian Berkah, belajar rahasia nikah, yang dipelopori oleh alm. Hasyim Muzadi dalam usulan program ketahanan nasional, yang berawal dari keluarga dan pernikahan,” lanjutnya.
Amin meneruskan bahwa ada pula program pembinaan rumah ibadah yang dilatarbelakangi oleh munculnya kasus penyerangan tokoh-tokoh agama. “Ada lagi program kampung zakat, yang mengajak lembaga-lembaga zakat untuk melelang rumah-rumah yang di kampung-kampung tak mampu.”
Kemudian, Amin menyebutkan ada program yang berkaitan dengan dakwah media online, untuk memberitakan dan mensosialisasikan program-program kami tentang pembinaan masyarakat Islam. Serta Pemberdayaan ekonomi umat. []
Reporter: Abdillah