VIRUS corona saat ini sudah masuk ke negara Indonesia. Dua orang dikabarkan positif virus ini. Hingga kini, belum ada penangkal atau vaksin virus mematikan ini.
Tetapi, salah satu peneliti asal Indonesia mengklaim berhasil menemukan penangkal virus corona. Peneliti tersebut ialah Chaerul Anwar Nidom.
Chaerul Anwar Nidom merupakan Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga. Sebelum menemukan penangkal virus corona, nama Chaerul Anwar telah lama dikenal oleh publik.
BACA JUGA:Â Manfaat Tanaman Jahe, Campuran Minuman Penghuni Surga
Dari hasil risetnya, Nidom mengatakan jika virus corona atau COVID-19 dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung curcuma. Tanaman-tanaman yang mengandung curcuma pun sangat mudah ditemukan di Indonesia. Salah satunya yaitu tanaman jahe.
Jahe adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai negara. Selain karena aromanya yang khas, jahe juga bisa dijadikan bahan masakan sekaligus pengobatan alternatif di Cina, India, hingga Timur Tengah.
Saat memilih jahe terutama jika ingin Anda gunakan untuk pengobatan, Anda dapat memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh, halus, dan tidak berjamur.
Jahe mulai dipanen saat daunnya mulai layu, lalu tanah digali untuk diambil rimpangnya yang tumbuh di dalam tanah. Rimpang itu lalu dicuci, dipotong-potong, direndam, dan direbus dalam air dengan campuran gula.
Setelah itu, jahe dikeringkan untuk diawetkan sebelum digunakan. Produksi jahe kini terbatas, hanya ada di daerah khatulistiwa, Afrika, dan India.
Orang-orang China dan India menggunakan jahe sejak lama sebagai obat dan bumbu. Galenus-penulis dan tabib Yunani kuno (122-200 M) mengatakan, jika ingin menghangatkan badan, kita harus minum jahe karena ia dapat memberikan rasa hangat bagi tubuh kalau diminum dalam keadaan panas.
Ibnu Masawih mengatakan, jahe berguna bagi gangguan hati akibat cuaca panas ataupun dingin. Mampu meningkatkan vitalitas pria, dan mengobati gastritis pada lambung dan usus.
Ibnu Sina berpendapat, jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memberikan rasa lembap pada kepala dan tenggorokan, dan mengobati gangguan akibat polusi udara.
Ibnu Al-Qayyim menyampaikan pendapat Abu Na’im dari bukunya, Ath-Thibb An-Nabawi, yang mengutip hadis Abu Said Al-Khudri bahwa Raja Romawi pernah menghadiahi Rasulullah dengan seguci jahe. Beliau lalu membagi-bagikan jahe itu kepada banyak orang dan Abu Said mengaku mendapat sepotong jahe dari Rasulullah.
Jahe dapat menghangatkan tubuh, membantu pencernaan, memperbaiki kerja organ pencernaan, memperbaiki organ penglihatan yang terganggu antara lain akibat cuaca yang kering. Caranya dengan dimakan atau dioleskan ke mata.
BACA JUGA:Â Tak Cuma untuk Atasi Mual, Ini Manfaat Lain Minum Jahe bagi Kesehatan
Jahe juga dapat meningkatkan vitalitas pria, baik untuk hati dan lambung, dapat meningkatkan volume dan kualitas sperma, meluruhkan dahak, menambah citarasa makanan, dan mampu menetralkan unsur-unsur berbahaya dalam makanan.
Akar-batang jahe mengandung zat semacam lem, lemak resin, pati, dan minyak volatile yang beraroma wangi serta mengandung camphene dan linalool. Lemak resin non-volatile yang dikandungnya adalah zingerone yang memberinya rasa pedas dan berguna untuk mensterilkan dan memperkuat organ mulut serta antidemam.
Allah SWT berfirman: “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.“ (QS: Al Insan (76 ) : 17 ). []
Referensi: Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, halaman 811-813/karya Dr.Nadiah Thayyarah