SEJARAH Kalender Islam dihitung berdasarkan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah (Yatsrib). Rasulullah hijrah untuk memenuhi panggilan Allah SWT sehingga menjadi tonggak bersejarah perkembangan awal Islam.
Adapun urutan nama 12 bulan dalam Kalender Hijriyah tersebut, yakni:
(1) Muharram
(2) Shafar
(3) Rabi’ul Awwal
(4) Rabi’ul Akhir
(5) Jumadil Awwal
(6) Jumadil Akhir
(7) Rajab
(8) Sya’ban
(9) Ramadhan
(10) Syawal
(11) Dzulqa’dah
(12) Dzulhijjah.
Bagi umat Muslim, penggunaan kalender hijriyah penting bagi urusan ibadah kepada Allah SWT. Seperti untuk mengawali puasa 1 Ramadhan, Idul Fitri 1 Syawwal, Idul Adha 10 Dzulhijjah, bulan Haji yang terkait dengan wuquf dan puasa Arafah 9 Dzulhijjah, serta Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Karena itu, sudah saatnya umat Muslim untuk berhijrah menggunakan kalender Hijriyah dalam setiap kegiatannya. Seperti dalam pelaksanaan ta’lim, kalender di rumahnya, catatan di buku harian, dan dalam surat-menyurat. Minimal bisa menulis tanggal masehi dengan mencantumkan tanggal hijriyahnya.
Kita juga hendaknya mengenalkan dan mengajarkan Kalender Hijriyah ini kepada anak-anak Muslim, sehingga dengan demikian lambat laun pemakaian kalender Hijriyah ini akan dikenal generasi muda Muslim.
Dengan menggunakan Kalender Hijriyah yang diamanatkan pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khattab berarti kita menghargai sekaligus mentaati apa yang telah diputuskan oleh Khalifah serta para sahabat lainnya.
Adapun perguliran tahun baru Hijriyah mengingatkan kita pada suatu kisah spektakuler dalam tarikh perjuangan Islam, yaitu peristiwa “Hijrah” Rasulullah SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah pada tahun 1 Hijriyah (bertepatan dengan tahun 622 Masehi).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan tidak kurang dari 30 kali perkataan hijrah atau pecahan dari kata hijrah di dalam Al-Quran. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masalah hijrah dalam syariat Islam. Wallahualam.