WANITA ini berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia sering dipanggil dengan “Humaira”. Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang wanita cerdas yang Allah telah mempersiapkannya untuk menjadi pendamping Nabi dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata dan pelipur lara bagi diri beliau.
Beliau ialah Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah binti Abu Bakr, Shiddiqah binti Shiddiqul Akbar, istri tercinta Nabi.
BACA JUGA: Kecerdasan Ummul Mukminin Aisyah
Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh. Terbukti saat tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.
Namun, karena ketawadhu’annya (kerendahan hatinya), Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya perkara yang menimpaku atas diriku itu lebih hina bila sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentangku melalui wahyu yang akan senantiasa dibaca.” (HR. Bukhari)
Dalam cerita Saudah binti Zam’ah, jika Aisyah ialah wanita yang mudah tersinggung. Tapi ia juga sosok yang tegar, tegas dan tidak pengecut. Ia adalah satu-satunya Ummul Mukminin yang berani turun langsung ke medan perang. Seperti saat Perang Uhud ketika umat Islam kocar-kacir, ‘Aisyah justru turun memimpin kaum perempuan untuk memberi minum kepada para pejuang Islam.
BACA JUGA: Aisyah, Ahli Hadis yang Kritis
Tak hanya itu ketika sedang terjadi Perang Khandaq, ‘Aisyah juga pernah turun dari benteng yang melindungi Nabi. Wanita dengan sifat pemurah itu memiliki derajat yang tinggi di mata Nabi dan juga di hadapan Allah SWT.
Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Ibunda Aisyah, sampai-sampai Nabi pernah mengatakan dalam sabdanya, “Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan sari atas segala makanan.” (HR. Bukhari dan Muslim). []
Sumber: Perempuan-perempuan Surga/Penulis:Imron Mustofa/Penerbit: Laksana,2017