DI balik sosok yang terkenal, pasti ada guru yang selalu mengayomi dan mendukung muridnya agar lebih hebat dari gurunya. Sosok Dr Zakir Naik merupakan figur yang sangat disegani oleh kawan maupun lawan. Timbul banyak pertanyaan, siapakah gurunya?
Guru dari cendekiawan dunia ini adalah Syeikh Ahmed Hussein Deedat, lebih dikenal dengan nama Ahmed Deedat. Deedat lahir di daerah Surat, India, pada 1 Juli 1918. Beliaulah yang mengajarkan banyak ilmu kepada Dr. Zakir Naik.
Ahmad Deedat dikenal sebagai ulama terkemuka pada masanya. Seperti dikutip dari Oase Muslim, dalam berdakwah deedat adalah seorang legenda. Melalui video-videonya yang banyak tersebar di dunia maya, sosok Deedat yang merupakan seorang lelaki lanjut usia memiliki kepercayaan diri tinggi dalam berdakwah.
Ia mampu berbicara dihadapan jemaah dalam jumlah ribuan. Ya, ribuan orang, yang berbeda persepsinya satu sama lain.Namun para jemaah itu mampu mencerna setiap kata yang diucapkan Ahmad Deedat dengan sangat baik.
Ahmad Deedat menguasai berbagai bahasa dunia, diantaranya adalah. bahasa Arab, Inggris, Yunani, dan Ibrani, termasuk sedikit bahasa Melayu. Selain itu Ahmda Deedat juga memiliki wawasan seputar Al-Kitab dalam berbagai versi, sehingga daya tarik beliau sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan.
Ahmed Deedat telah menulis sekitar 22 buku dan telah dicetak ulang hingga 20 juta kopi. Karya-karya Deedat seperti, The Choice-Between Islam and Christianity, Is the Bible God’s Word?, Al Qur’an the Miracle of Miracles, What the Bible says about Muhammad?, dan Crucifixion or Cruci-Fiction? begitu dikenal dan diakui di seluruh dunia.
Sebagai penghargaan atas prestasi yang bersejarah itu, Ahmad Deedat mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal pada 1986. Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.
Di sisa sembilan tahun usia hidupnya, Ahmed Deedat menjalani rawat jalan terkait penyakit stroke kronis yang dideritanya di kediamannya di Verulam, Afrika Selatan. Pada 8 Agustus 2005, Ahmad Deedat meninggal di rumahnya di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia dimakamkan di pemakaman Verulam. []
Pewarta: Hari Puji.