MAKSIAT merupakan sumber petaka bagi manusia, terlepas itu di dunia maupun di akhirat. Karena jika maksiat sudah menjadi candu, maka maksiat tersebut layaknya penyakit yang bisa membunuh jika sudah kronis.
Tubuh hanya bisa sehat ketika berisi nutrisi yang menjaga kekuatannya, bersih dari materi-materi yang merusak, dan terlindung dari hal-hal yang berbahaya.
BACA JUGA: Muslim seperti Ini Tidak Bisa Dibujuk Setan untuk Maksiat
Demikian pula halnya dengan kalbu, ia hidup dengan baik lewat nutrisi iman dan amal saleh yang memelihara kekuatannya lewat tobat nasuha dan usaha untuk selalu menjaga kesehatannya.
Takwa mencakup hal-hal yang telah dijelaskan di paragraf atas. Jika salah satunya hilang, sebagian takwa pun hilang. Jika demikian, dosa merupakan lawan hal-hal tersebut karena dosa mendatangkan kerusakan pada kesehatan dan menghalangi upaya tobat nasuha.
Lihatlah tubuh yang rentan, lemah, dan berisi penyakit. Ia tidak membersihkan diri dan tidak berlindung dari penyakit. Bagaimana mungkin ia akan sehat? Sungguh tepat ucapan seorang penyair,
BACA JUGA: Hubungan Maksiat dengan Musibah
“Dengan diet, engkau membentengi tubuhmu karena khawatir terhadap penyakit yang datang. Maka, lebih layak lagi bagimu untuk cemas terhadap maksiat karena takut kepada-Nya.”
Di antara cara menjaga kekuatan spiritual adalah melaksanakan perintah. Di antara cara melindungi diri adalah menjauhi larangan. Dan, di antara cara membersihkan diri adalah dengan tobat nasuha. []
Sumber: Kiat Membersihkan Hati dari Kotoran Maksiat/ Karya: Ibn Qayyim al-Jawziyyah/ Penerbit: Serambi Ilmu Semesta/ Tahun: 2008