JIKA Anda membaca judul pada artikel kali ini, mungkin akan terlintas di pikiran Anda bahwa hal itu tak mungkin terjadi. Tak mungkin ada orang yang mau melakukan hal “gila” itu. Hewan saja mengeruk tanah dengan kakinya, apalagi manusia. Manusia memiliki alat khusus untuk menggali tanah.
Tapi, pada kenyataannya memanglah ada. Bahkan, banyak dari kita yang melakukan hal itu, tanpa mereka sadari. Menggali kubur dengan gigi sendiri ini, hanyalah perumpamaan. Lalu, ditujukan pada siapa istilah itu?
Hakim berkata, “Siapa yang makan kekenyangan maka ia sudah menggali kuburan dengan giginya sendiri.” Dikatakan kalau penghuni kuburan itu ditanya, “Apa sebab umur kalian pendek?” Tentu mereka akan mengatakan, “Kerakusan.” Lukman Hakim memberi wasiat untuk anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, jika perutmu penuh, matilah pikiran, tulilah hikmah, dan malasnya anggota tubuh untuk beribadah.”
Salah seorang bijak berkata, “Barangsiapa banyak makannya, maka banyak pula minumnya. Barangsiapa banyak minum, ia banyak tidurnya. Barangsiapa banyak tidur, banyaklah dahaknya. Barangsiapa banyak dahaknya, hatinya keras. Barangsiapa keras hatinya, ia tenggelam dalam lumpur dosa.”
Hanzhalah berkata kepada Umar, “Wahai Amirul Mukminin, hati-hati dengan orang yang engkau muliakan, ia menghinamu dan jika engkau hinakan, ia memuliakanmu.” “Siapa itu?” tanya Umar. Hanzhalah berkata, “Itulah tubuhmu. Jika kamu mengikuti perutmu dan jasadmu terhadap apa yang mereka inginkan, mereka akan tertawa dan menghinakan dunia dan akhirat. Jika kamu hinakan dan berbuat maksiat kepada mereka, cukuplah dunia dan selamatlah akhiratmu.”
Jangan Anda ikuti kehendak syahwat dan hawa nafsu dengan sesuatu yang membuat kemarahan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nikmatilah yang halal lagi baik tetapi jangan berlebihan. Kata Umar bin Khaththab, “Jauhkanlah perut karena itu membuat berat dalam kehidupan, menjijikkan di akhirat.”
Ditanya Lijulanius, “Mengapa engkau tidak pernah sakit?” Ia menjawab, “Karena aku tidak mengumpulkan dua makanan yang buruk dan tidak memasukkan makanan di atas makanan. Aku tidak menyimpan dalam perutku makanan yang akan menyakitiku.” Imam Qurthubi berkata, “Para ulama dan dokter sepakat pada ayat, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan…” (QS. Al-A’raaf: 31).
Seorang penyair berkata, “Tidaklah Allah berikan keberkahan di dalam makanan, jika ia hanya bisa merusak jiwa. Dan berupa banyak makanan yang memberikan kenikmatan saudaranya, dengan nikmat sesaat, sekali makan untuk selamanya.”
Jadi, jika jangalah Anda gali kuburan dengan gigi Anda sendiri, itu berarti jangalah makan secara berlebihan, apalagi sampai perut Anda terisi penuh. Sehingga, Anda tak mampu berbuat apapun selain tidur. Selain itu, kita tentu tahu bahwa Allah tidak menyukai segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan. []
Referensi: Bermalam di Surga/Karya: Dr. Hasan Syam Basya/Penerbit: Gema Insani Jakarta 2015.