DOA merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara total kepada Allah). Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah. Hakikat doa sendiri yaitu sebagai bentuk ketergantungan kita kepada Allah an berlepas diri dari daya danupaya makhluk.
Rasulullah adalah hamba Allah yang paling banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Allah. Beliau senantiasa berdoa memohon kepada Rabb, baik pada waktu lapang maupun sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Allah hingga selendang yang biasa beliau kenakan terjatuh dari pundaknya. Beliau memohon kepada Allah agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menimpakan kekalahan kepada kaum musyrikin. Beliau berdoa untuk sendiri, keluarga, ahlul bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau dan segenap kaum muslimin tak pernah beliau lewatkan.
BACA JUGA: Para Ayah, Berdoalah untuk Anak yang masih dalam Sulbi
Di antara doa Rasulullah adalah:
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan pelindung segala urusanku. Perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Perbaikilah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehdupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai istirahat bagiku dari segala keburukan.” (Diriwayatkan oleh Muslim). []
Sumber: Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim. Yaumun fi Bait ar-Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam, Sehari di Kediaman Rasulullah. Jakarta: Darul Haq.