TANYA: Bagaimana cara menghidupkan Lailatul Qadar, apakah dengan shalat, membaca Alquran atau sejarah nabi, atau dengan menyampaikan ceramah, atau dengan merayakan hal itu di masjid?
Jawab:
Dikutip dari Islamqa, berikut caranya:
1 Ibadah dengan sungguh-sungguh
Biasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam ibadah seperti shalat, membaca (Alquran) dan berdoa dalam sepuluh malam akhir di bulan Ramadan melebihi ibadahnya di malam selain Ramadan.
BACA JUGA: 13 Penting Agar Raih Keutamaan dan Keberkahan Lailatul Qadar
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda:
“Biasanya Nabi ﷺ ketika memasuki sepuluh (malam terakhir) menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan kainnya (semangat beribadah dan menghindari isterinya).”
Diriwayatkan pula oleh Ahmad dan Muslim:
“Beliau bersungguh-sungguh (ibadah) pada sepuluh malam akhir melebihi kesungguhannya pada selain Ramadan.”
2 Qiyamul lail
Nabi ﷺ menganjurkan untuk menunaikan qiyam pada Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan.
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ sesungguhnya beliau bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan harap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaq ‘alaihi)
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya menghidupkan Lailatul Qadar dengan qiyam.
3 Doa Lailatul qadar
Diantara doa yang paling utama yang diucapkan pada Lailatul Qadar adalah apa yang Nabi ﷺ ajarkan kepada Aisyah. Diriwayatkan oleh Tirmizi dari Aisyah berkata, “Aku berkata, wahai Rasulullah! Bagaimana pendapat anda kalau sekiranya saya melihat Lailatul Qadar. Apa yang saya ucapkan di dalamnya? beliau menjawab: “Katakanlah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, dan senang memaafkan, maka ampunilah diriku).”
BACA JUGA: Lailatul Qadar, Ini Doanya yang Diajarkan Rasulullah ﷺ
4 Tidak mengkhususkan
Adapun mengkhususkan suatu malam di bulan Ramadhan sebagai Lailatul Qadar, hal ini memerlukan dalil yang menkhususkan malam tersebut, bukan malam lain. Akan tetapi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir lebih besar kemungkinan dibandingkan malam lainnya, dan malam dua puluh tujuh lebih besar kemungkinannya sebagai malam Lailatul Qadar. Sebagaimana hal itu ditunjukkan oleh hadits yang telah kami sebutkan
5 Tidak bid’ah
Perbuatan bid’ah tidak dibolehkan, baik di bulan Ramadan maupun selain Ramadhan.
Terdapat riwayat shahih dari Rasulullah ﷺ sesunggunya beliau bersabda: “Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami (agama) ini yang tidak ada (tuntunan) darinya, maka ia tertolak.”
Apa yang dilakukan pada sebagian malam Ramadhan dengan perayaan-perayaan, kami tidak mengetahui asalnya. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad ﷺ. Dan seburuk-buruk urusan adalah yang baru (dalam agama). []
SUMBER: ISLAMQA