Oleh: Sintia Rahmanita
Mahasiswi Semester VII, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang
sintia.rahman20@gmail.com
ALLAH SWT membimbing sebaik-baik hati. Yang dikasihi Allah adalah hati yang suci murni dari segala rupa kejahatan, hati yang senantiasa tunduk kepada yang hak dan petunjuk yang diliputi oleh kebaikan.
Iman akan bertambah dengan senantiasa mengerjakan dan memperbanyak amal-amal shaleh penuh keikhlasan kepada Allah. Seorang manusia tidak akan ditimpa kecelakaan atau kesusahan, melainkan disebabkan oleh dosanya sendiri.
Ketahuilah, bahwa amalan hati menitikberatkan perhatian kepada kebersihan hati dan mengutamakan segala sesuatu yang berkaitan dengan hati dari sifat-sifat terpuji dan amal-amal shaleh.
Ingatan yaitu fungsi yang terlibat dalam proses mengenang masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan pengalaman khas yang paling diingat (Chaplin, 2002).
BACA JUGA: Lelahmu akan Hilang, Kebaikanmu akan Kekal
Ia menjadi sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau mengenai apa yang pernah dialami seseorang, pernah dipersepsikannya dan hal tersebut masuk ke dalam jiwa dan disimpan. Kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Manusia adalah makhluk yang pelupa, namun ia makhluk yang selalu mengingat, bahkan walaupun seringkali gagal. Ada dua hal penting yang perlu diingat dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, mengingat kebaikan orang lain.
Kedua mengingat keburukan kita terhadap orang lain.
Mengingat kebaikan orang lain terhadap kita, akan membuat kita semakin bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang yang bersangkutan. Adapun mengingat keburukan orang lain akan membuat kita lebih mawas diri untuk menjaga lisan, serta sikap kita terhdap orang lain.
Begitupun sebaliknya, ada dua hal yang harus dilupakan.
Pertama, kebaikan kita kepada orang lain.
Kedua, keburukan orang lain kepada kita.
Namun kenyataannya, banyak di antara kita yang lebih mengingat keburukan orang lain hanya karena satu kesalahan, daripada banyak kebaikan yang pernah diberikan kepada kita.
Seperti halnya kecewa, pertengkaran dengan keluarga, sahabat maupun pasangan, dikhianati oleh orang yang kita percaya, kecemburuan, dan kejahatan lainnya.
Banyak diantaranya yang sulit untuk melupakan kesalahan tersebut dan tidak jarang juga hal ini diiringi dengan sulit untuk memaafkan. Maaf menjadi sebuah kata yang sangat sederhana, namun kenyataannya sulit sekali untuk diberikan.
Jangankan untuk diberikan, untuk mengucapkan kata maaf saja sulit untuk diungkapkan. Luka yang sangat mendalam membuat seseorang menjadi sulit untuk memaafkan. Memang tidak mudah bagi seseorang untuk memaafkan, apalagi kesalahan yang dilakukan orang lain terhadapnya sungguh sangat menyakitkan dan membuatnya mengingat kesalahan tersebut hampir setiap saat.
Sedih rasanya ketika disakiti oleh orang yang sangat kita cinta dan sayangi.
Menyebalkan melihat orang yang salah terus menerus berbuat salah dengan leluasa, bahkan tanpa ada rasa bersalah. Kalau kamu berpikir seperti itu, berarti kamu fokus pada hal yang salah.
Maaf berguna bukan untuk mereka, tetapi untuk dirimu sendiri. Berikanlah maafmu bukan karena mereka layak mendapatkannya, tetapi karena kamu layak mendapat ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Ketika kamu sulit untuk memaafkan, ingatlah bahwa kamu juga pernah dimaafkan. Begitupun dengan Allah yang Maha Pemaaf.
Begitu banyak kesalahan yang kita perbuat terhadapnya, bahkan tidak terhitung berapa bilangan salah kita dihadapan-Nya. Akan tetapi, Allah selalu membuka pintu maaf-Nya. Memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berserah diri kepada-Nya, bahkan sekalipun dengan jalan taubat.
Allah tetap melimpahkan Rahmat serta keindahan kepada kita, yang mana dengan hal tersebut hendaknya membuat kita lebih bersyukur lagi.
Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang terlahir sempurna. Kesalahan terjadi oleh kamu, dia, mereka dan terkhusus untuk kita semua. Ada yang baik dan buruk dari setiap manusia. Meskipun demikian, seburuk-buruknya manusia pasti ia juga memiliki hati dan perasaan. Ketika ada hal buruk menghampiri, cobalah untuk menyikapinya dengan bijak dan lebih baik lagi. Komunikasi serta klarifikasi misalnya.
Mencoba untuk saling memahami, mengerti tentang keadaan masing-masing. Kalaupun semua itu belum berhasil, it’s okay. Setidaknya kamu sudah mencoba. Lakukanlah hal apa yang menjadi bagianmu, sisanya biarlah Allah yang bekerja.
BACA JUGA: Menunda Kebaikan Merugikan Waktumu
Ingin rasanya untuk memaafkan, tetapi kenapa sih rasanya sulit? Hal tersebut karena masalah yang datang selalu teringat dan masih membekas di dalam memori, sehingga gak bisa buat dilupain. Ingat! Kesalahan bukan untuk dilupakan, terkhusus kesalahan kita kepada orang lain. Tetapi untuk dimaafkan dan direlakan.
Walaupun susah dan tidak mudah untuk saling memaafkan. Katakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam hati “aku memaafkan setiap rasa sakit dan kekecewaan, aku maafkan setiap pengkhianatan dan kebohongan, aku memaafkan setiap hal yang melukaiku, aku memaafkan kemarahan serta kebencian, aku memaafkan permusuhan akibat kecemburuan, aku memaafkan dari sikap sombong yang menjatuhkan, aku memaafkan kejahatan, aku memaafkan sikap kemunafikan.”
Memaafkan bukanlah karena hal yang dilakukan benar, tetapi karena hati dan kasih yang tulus untuk menerima keadaan dan kenyataan. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 199 yang berbunyi:
“Jadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”.
Jangan menjadi pendendam, dengan mengingat kesalahan seseorang terhadap kita. Lupakanlah dengan perlahan satu persatu hal yang sangat menyakitkan sekalipun di dalam hidup kita akibat dari kesalahan yang diberikan orang yang sangat berarti dan berharga.
Meskipun sulit rasanya, tidakkah kita semua ingin dimaafkan oleh Allah. Ketika seseorang pernah bersalah kepada kita, bukankah kita juga pernah bersalah kepada orang lain. Tidak perlu menyimpan kesalahan orang dalam hati bahkan memori kita. Hal tersebut hanya akan menjadi sampah di dalam jiwa, hati bahkan ingatan kita.
Mari sempurnakan amalan kita dengan saling memaafkan, menjadi orang pemaaf dan berlapang dada akan nyaman hidup di permukaan bumi. Ketika sudah memaafkan dan masih teringat, latihlah diri untuk melupakan ingatan buruk tersebut dengan cara benar-benar mencabut sisa-sisanya dari hati kita.
BACA JUGA: Inilah Kebaikan-kebaikan Abu Bakar As-Siddiq yang Mengaggumkan!
Semoga hati kita selalu menjadi hati yang lapang, tenang, tentram, damai dengan menjadi orang yang pemaaf. Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang memberikan maafnya kepada orang lain.
https://www.youtube.com/watch?v=KRCV6c_7swg&t=6s
Tidak ada manusia yang terlahir sempurna di permukaan bumi ini. Karena dari kita semua tidak jarang yang pernah melalukan kesalahan. Oleh karena itu, seperti halnya yang telah disebutkan dalam sebuah pepatah “Ingat satu kebaikan dan lupakan seribu keburukan”. Saling menyayangi terhadap sesama, karena sikap penyayang merupakan sikap terpuji yang menjadi buah dari akhlak yang baik untuk kejernihan hati.
Yang mendatangkan kebaikan dan keburukan kepada diri kita adalah perbuatan kita sendiri, bukan dari perbuatan orang lain. Kesalahan bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dimaafkan dan direlakan. Mari kita bersihkan hati dengan saling memaafkan ya! []