SECARA umum arsitektur masjid yang terletak di Limo, Depok, ini mengikuti topologi arsitektur masjid dengan ciri kubah, minaret, halaman dalam, serta penggunaan detail atau hiasan-hiasan dekoret dengan elemen geometris dan obelick untuk memperkuat ciri keislaman pada arsitekturnya.
Beberapa bagian dari bangunan masjid yang berkarakter keislaman, yakni:
Pertama, halaman dalam berukuran 45×57 meter. Area ini mampu menampung 8000 jamaah. Salah satu sisinya berhubungan dengan ruang salat. Sedangkan tiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar-pilar berbalut batu granit dari Brazil. Pilar-pilar tersebut membentuk deretan arcade yang seolah menjadi pembatas dari halaman dalam ini.
BACA JUGA: Kisah Hj Dian Al Mahri, dari Majelis Ta’lim hingga Dirikan Masjid Kubah Emas
Kedua, enam minaret berbentuk segi enam berjumlah enam yang melambangkan rukun iman, menjulang ke angkasa setinggi 33 meter. Keenam minaret ini dibalut granit abu-abu dari Italia dengan ornamen yang melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat.
Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dengan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamennya. Sedangkan kubah mengacu pada kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India.
Lima kubah yang ada melambangkan rukun islam. Seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya didatangkan dari India.
Nah, selain lapisan emas, ada satu lagi keunikan kubah masjid ini. Langit-langit kubah tampak seperti langit sungguhan. Sebab, di langit-langit kubahnya itu terdapat lukisan langit yang warnanya dapat berubah sesuai dengan warna langit pada waktu-waktu salat. Benar-benar merepresentasikan langit. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan teknologi tata cahaya yang diprogram dengan bantuan komputer.
Kaligrafi di masjid ini bergaya tsulutsy dan tersebar di sekeliling ruang salat. Kaligrafi ini ditulis dengan batu marmer hitam yang diselipkan ke dalam marmer putih sebagai dasarnya dengan menggunakan teknik “waterjet”. Penulisannya dikerjakan oleh seorang ahli khat negeri ini yang pernah menuliskan “Mushaf Istiqlal” pada tahun 1994.
Pada dinding depan ruang salat tertulis Surat Al Mu’minun ayat 1-11. Kemudian Surat Thaahaa ayat 14 ditempatkan di portal mihrab. Sedangkan sepanjang dinding sisi utara dan selatan terpampang kalimat syahadat yang berulang-ulang memenuhi setiap segmen fasadnya. Di portal pintu masuk sisi utara dan selatan tertulis doa i’tikaf dan di pintu utama tertulis doa memasuki masjid.
Pada dasar kubah terdapat cincin yang diberi aksen warna emas. Seolah menjadi pembatas cakrawala. Di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing diisi dengan tiga nama Allah SWT dengan bentuk kaligrafi sehingga seluruhnya berjumlah 99.
Pada puncak langit-langit kubah terdapat ornamen kaligrafi berupa salawat yag terbuat dari lempengan kuningan berlapis emas, seolah sedang terbang ke langit. Selain itu, di tengah kubah tergantung lampu kristal yang serupa dengan yang tergantung di Masjid Sultan Oman. Berat lampu kristal 2,7 ton dengan rangka terbuat dari kuningan yang berlapis emas 24 karat.
Mihrab masjid Kubah Emas hadir dengan empat pilar berbalut batu granit porto rose dari Afrika Selatan, menyangga portal di atasnya yang menjadi mahkota mihrab, dengan hiasan kaligrafi dari surat Thaaha ayat 14, serta obelisk yang terbuat dari kuningan yang berlapis emas.
Langit-langit mihrab berbentuk setengah kubah yang melambangkan jagat raya tempat seluruh ciptaan Allah berada.
Pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi juga mengisi bagian dalam masjid. Warna monokrom dengan unsur warna krem mendominasi ruangan masjid. Materialnya marmernya kebanyakan didatangkan dari Italia dan Turki. Ornamennya menggunakan marmer warna hitam.
BACA JUGA: Innalillahi, Pendiri Masjid Kubah Emas Wafat
Disebut Masjid Kubah Emas karena masjid ini memang menggunakan material emas dengan tiga teknik pemasangan.
Pertama, serbuk emas (prada) yang terpasang di mahkota pilar/tiang kapital.
Kedua, gold plating terdapat pada lampu gantung, railing tangga mezanin, ornamen kaligrafi kalimat tasbih di pucuk-pucuk langit kubah, dan ornamen dekoratif di atas mimbar mihrab.
Ketiga, gold mozaik solid ini terdapat di kubah emas utama dan kubah menara.
Lingkungan masjid didesain dengan menciptakan skala ruang yang menghadirkan kesejukan dan keindahan bagi setiap muslim yang beribadah. Taman-taman masjid mengitari seluruh bagian masjid, membentuk kluster-kluster untuk menciptakan suasana yang berbeda di setiap sudut pandangannya.
Suasana lingkungan tropis dan konsep penataan tamannya mencerminkan konsep taman modern dengan deretan pot-pot yang membentuk deretan arcade, menambah suasana keagungan dari bangunan masjid.
SUMBER: TRAVELERIEN