Oleh: Muhammad Haekal Ifantra
Pelajar, Tangerang
hauro.aljannah@gmail.com
WAKTU muda atau remaja adalah waktu beranjaknya seseorang dari anak-anak menjadi dewasa. Pada saat remaja, ia baru saja bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil atau yang disebut sudah baligh.
Di saat seperti ini, remaja sedang semangat-semangatnya melakukan sesuatu. Ia bisa melakukan apa saja sampai apa yang dinginkan bisa tercapai. Tetapi, tidak sedikit juga waktu remaja ini digunakan hanya untuk bermalas-malasan.
Remaja harus pintar dalam memilih teman. Ia harus tahu cara memilih dengan siapa ia berteman baik dan dengan siapa ia berteman biasa saja. Ketika watak temannya suka berbuat maksiat, maka harus ia dakwahkan. Karena berbahaya jika dibiarkan tanpa didakwahkan.
Tetapi, jika tidak mampu mendakwahkannya sebaiknya tidak perlu menjadi dekat. Dan ketika watak temannya selalu taat kepada Allah dan saling mengajak dalam kebaikan, itulah yang sebaiknya dijadikan sebagai teman baik kita.
BACA JUGA: Rekomendasi 5 Merek Skincare Remaja
Remaja harus pintar dalam memilih teman karena, karena teman itu bisa saja berpengaruh baginya. Jika temannya buruk, maka ia akan tertular pula keburukannya. Tetapi, jika temannya baik kepada orang lain dan selalu beribadah kepada Allah Swt, maka kita akan tertular pula dengan apa yang ia kerjakan. Oleh karena itu, remaja harus jadikan seseorang yang baik dan taat kepada Allah sebagai sahabatnya.
Di waktu remaja, ia juga harus mengendalikan dirinya, agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Remaja harus dapat melawan dan mengendalikan nafsunya agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan. Sebab, jika sudah terjerumus ke dalam kemaksiatan, bisa saja ia akan melakukannya terus-menerus sampai dewasa.
Dan akan sulit untuk mengubah dirinya agar menjadi lebih baik. Tetapi, jika di waktu remajanya digunakan untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, ia akan terbiasa untuk melakukan semuanya.
Bahkan, ia bisa saja dapat terus-menerus akan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya sampai ia menjadi dewasa. Ia juga tidak akan mudah untuk melanggar perintah-perintah Allah ketika sudah menjadi dewasa nanti.
Pada waktu ini pula, remaja harus memperbanyak menimba ilmu, baik itu ilmu agama atau pun ilmu pengetahuan lainnya. Sebab, daya tangkap remaja dalam menghafal relatif sangat cepat. Karena itu, masa remaja haruslah digunakan untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, bukan untuk bermalas-malasan.
Jika waktu remaja digunakan untuk menuntut ilmu, ia bisa mendapatkan banyak sekali ilmu, karena remaja memiliki banyak waktu untuk menuntut ilmu.
Berbeda jika sudah waktu dewasa, ia bisa saja kesulitan untuk menuntut ilmu. Karena, pada saat dewasa bisa jadi ia lebih disibukkan oleh aktivitas lainnya sehingga memiliki waktu yang lebih sedikit untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu, remaja harus memanfaatkan waktunya untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya secara bersungguh-sungguh. Dan bukan dimanfaatkan dalam kegiatan yang sia-sia.
BACA JUGA: Apa Penyebab Kenakalan Remaja?
Jika menuntut ilmu dimulai saat remaja, ia tidak akan kesulitan pada saat dewasa. Sebab, ia sudah tahu ketika ini dilakukan akan membawa pahala atau kebaikan. Tetapi, jika ia mulai menuntut ilmunya pada waktu ia telah dewasa, bisa saja ia telah melakukan kemaksiatan yang sesungguhnya tidak ia ketahui. Karena, pada saat remaja ia tidak memahami itu boleh dilakukan atau tidak.
Sesungguhnya nanti ketika seorang remaja telah menjadi dewasa, ia akan menikmati ilmu yang didapatkannya di waktu remaja. Dan pada waktu dewasa ia telah tahu, hal-hal yang diperbolehkan Allah untuk dilakukan dan yang tidak diperbolehkan-Nya.
Maka dari itu, kita harus selalu semangat dalam menuntut ilmu mulai dari waktu remaja. Dan tidak bermalas-malasan atau menyia-nyiakan waktu remaja kita dengan kegiataan yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri atau pun orang lain. []