INGGRIS–Sebuah buku perjalanan berjudul ‘Minarets in the Mountains’, menjadi buku yang paling banyak dipesan di Amazon. Buku karangan Tharik Hussain, seorang travel blogger terkenal itu menyajikan cerita ringan namun menyentuh hati tentang perjalanan mereka saat mengunjungi Balkan.
I remain in a state of shock 😱
BRITISH TRAVEL WRITER and East Londoner's debut book has entered the Amazon top ten for travel writing, within days of being available for pre-order.
https://t.co/p7KPSllArK#muslimtravel #muslimauthor #decolonise #amazonbestseller #shock— Tharik Hussain (@_TharikHussain) February 13, 2021
Tharik Hussain mengatakan kepada Arab News bahwa buku barunya, selain berisi kisah perjalanan yang menyenangkan bersama istri dan anak-anaknya, juga mengandung sejarah dan mitos lama tentang indentitas dan hubungan Eropa dan Muslim.
“Saya ingin menarik perhatian arus utama gagasan bahwa Eropa memiliki warisan Muslim pribumi,” kata Hussain seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (20/2/2021).
BACA JUGA: 100 Pesohor Dunia Berbagi Cerita dan Resep Masakan Palestina Lewat Buku Kuliner Ini
Dalam buku itu, Hussain menceritakan perjalananya bersama keluarganya saat mengunjungi Serbia, Albania, Makedonia Utara, Montenegro, Bosnia dan Kosovo, dan bertemu dengan penduduk setempat dan menjelajahi tempat asal populasi Muslim sejak berabad-abad yang lalu.
Namun tidak seperti perjalanannya di Eropa sebelumnya, perjalanan ini sangat berbeda, karena ini bukan hanya tentang sejarah, melainkan menjelajahi budaya Muslim yang hidup dan berkembang saat ini.
“Pemahaman umum yang diterima adalah bahwa Eropa adalah Yahudi-Kristen dengan unsur-unsur pagan, ternyata salah. Islam telah ada di Eropa sejak abad pertama Islam,” ujarnya.
Dia mengatakan Muslim pribumi di Balkan telah ‘dibatasi’ dengan diberi label Eropa Timur dan dengan demikian dikecualikan dari arus utama Eropa yang diterima.
Eropa Timur, bagi Hussain, hampir identik dengan ‘Eropa Lainnya’, terkait kesalahpaman bahwa benua itu tidak memiliki penduduk asli, nyatanya Muslim adalah penduduk aslinya.
BACA JUGA: Kisah di Balik Penulisan Buku “Laa Tahzan” Syeikh al-Qarni
“Sebagai seorang Muslim Inggris, saya harus mendengarkan para oportunis politik dengan cara terselubung dan terkadang eksplisit yang mengatakan bahwa Muslim bukanlah bagian dari lanskap Eropa dan bahwa ada invasi berkelanjutan terhadap pengungsi Muslim. Itu benar-benar tidak masuk akal. Sudah ada Muslim di Eropa sejak abad ketujuh,” katan Hussain.
“Minarets in the Mountains” akan dirilis pada 21 Juni, tetapi dalam pra-penjualannya sudah menjadi buku perjalanan terlaris di Amazon.
Hussain mengaitkan kesuksesan ini dengan kombinasi rasa lapar publik akan penulis perjalanan yang berbeda, memberikan wawasan cerita yang mengambil dari sejarah benua. Dia juga menganggap bahwa tingginya minat pembaca juga didasari ketertarikan mereka untuk mengungkap warisan sejarah lain di Eropa, selain Yahudi-Kristen. []
SUMBER: ARAB NEWS