MENGUNDANG rahmat dan menolak bala, lima kisah keajaiban shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan salat lima waktu itu seperti air sungai yang mengalir deras di depan pintu salah seorang diantara kalian. Sehingga ia dapat dengan mudah mandi dengan air tersebut lima kali setiap hari.” Hadits Riwayat Muslim.
Ketika Allah SWT menciptakan tujuh langit, Allah SWT memenuhi dengan para malaikat. Allah SWT memerintahkan mereka untuk salat sepanjang waktu, tanpa jeda. Allah SWT menjadikan satu jenis ibadah bagi setiap penghuni langit. Ada malaikat penghuni langit yang kerjanya hanya berdiri sampai ditiupkan sangkakala kematian. Ada juga yang tugasnya ruku dan sujud, serta Ada pula yang hanya mengepak-ngepakkan sayap.
Sementara penghuni illiyin dan arasy tugas-tugasnya berdiri melingkar di sekitar arasy dengan bertasbih sambil memuji Tuhan mereka dan memintakan ampun bagi penduduk bumi. Kemudian Allah SWT mengumpulkan tugas-tugas para malaikat itu menjadi satu salat bagi kaum mukmin. Dengan demikian ibadah salat kaum mukmin menyerupai ibadah para penghuni tujuh langit. Bahkan, bacaan Al-Qur’an penduduk bumi dapat menjadi nilai tambahan bagi ibadah kaum mukmin.
Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, Kisah: Muhammad Ibnu Sirin
Muhammad Ibnu Sirin berkata, “Seandainya saya disuruh memilih antara surga dan dua rakaat, saya akan memilih dua rakaat. Karena dalam dua rakaat terdapat keridhaan Allah SWT, sementara surga adalah keinginanku.”
Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, Kisah: Penenun Terbaik
Alkisah ketika seorang penenun terbaik mengalami sakaratul maut, tiba-tiba ia pingsan. Kedua matanya dibuka. Lalu seseorang memberikan isyarat ke pojok rumah. Ia berkata, “Berdirilah, semoga Allah SWT mengampunimu. Kamu adalah hamba yang diperintahkan. Apa yang diperintahkan. Apa yang diperintahkan untukmu tidak akan membuatmu tertinggal dan tidak meninggalkanku.”
Ia lantas minta dibawakan air. Ia berwudhu dan salat dua rakaat. Kemudian matanya membelalak, terpejam, dan mati. Seseorang memimpikan. Dikatakan kepada sang penenun, “Apa yang Allah SWT perbuat kepadamu?” Ia menjawab, “Jangan tanyakan hal ini kepadaku. Karena aku telah beristirahat dari dunia kalian yang menjijikan.
BACA JUGA:Â Tata Cara Shalat Wajib, Latin dan Artinya
Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, Kisah: Abu Al-Husain Al-Banna
Ada seorang laki-laki generasi salaf yang banyak melakukan salat. Orang ini dijuluki Zahid dan bernama Abu Al-Husain Al-Banna. Dia dikatakan kepadanya, “Kamu adalah orang yang rajin salat. Jika kamu memasuki salatmu, Kamu tidak akan lepas dari tiga hal: adakalanya kamu melihat dirimu sendiri; ada kalanya melihat tuhanmu; dan adakalanya melihat makhluk.
Jika kamu melihat dirimu sendiri, maka itu adalah ujub.
Jika kamu melihat tuhanmu, maka itu adalah anugerah.
Dan jika kamu melihat makhluk, maka itu adalah riya.
Ketiga hal ini dapat membatalkan pahala amal.
Lalu seseorang bertanya kepadanya, “Terus apa jalan keluarnya?” Ia menjawab, “Jika kamu memasuki salatmu, ingatlah anugerah-anugerah Allah SWT yang berupa hidayah sehingga kamu dapat menunaikan salatmu, dan hidayah-Nya yang telah membukakan hatimu dalam salat sehingga mendapatkan prioritas untuk menunaikan salat di setiap waktu. Allah SWT senantiasa mengundangmu untuk memasuki pintunya setiap hari lima kali. Agar kamu dapat memikul amanat yang tidak sanggup dipikul tujuh langit dan bumi. Tetapi kamu sanggup menerima amanat itu, padahal kamu adalah makhluk yang lemah. Padahal seorang hamba salat berarti ia telah sampai kepada Tuhannya.
BACA JUGA:Â Larangan saat Shalat; Memandang ke Atas
Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, Kisah: Iblis
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa iblis pernah menampakan diri pada masa-masa awal. Seseorang bertanya kepadanya, “Hai Abu Murrah, apa yang harus aku lakukan agar menjadi sepertimu?”
Iblis menjawab, “Celaka kamu, tidak ada seorangpun yang ingin menjadi sepertiku. Bagaimana mungkin kamu ingin menjadi sepertiku?”
Orang itu kembali berkata, “Tetapi saya benar-benar ingin menjadi sepertimu.”
Maka iblis menjawab, “Ketahuilah Jika kamu ingin sepertiku remehkanlah salat dan jangan memedulikan sumpah palsu.”
Lalu orang itu berkata kepada iblis, “Sungguh saya berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkan salat dan tidak akan bersumpah palsu.”
Maka iblis berkata, “Tidak ada seorangpun yang dapat memperdayai ku selain kamu. Karena itu aku berjanji untuk tidak akan memberikan sedikitpun nasehat kepada anak Adam.”
Siapa yang rutin menunaikan salat lima waktu secara berjamaah, Allah SWT akan memberikan lima hal:
- Dihilangkannya dari kesusahan hidup
- Diselamatkan dari siksa kubur
- Diberikan kitab nya dengan tangan kanan
- Diseberangkan kesirath (jembatan) seperti kilat
- Dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab
Orang yang meremehkan salat lima waktu secara berjamaah akan Allah siksa dengan lima macam siksa:
- Diangkat berkah dari usahanya dan dibenci oleh manusia
- Dicabut nyawanya dalam keadaan kehausan dan mengalami sakaratul yang sangat menyakitkan
- Digelapkan dan disempitkan kuburannya
- Dipersulit hisabnya dan disiksa dengan pedih
- Dimurkai Tuhan dan disiksa dalam neraka.
Karena itu setiap orang harus benar-benar berusaha menyempurnakan salat agar salatnya dapat menjadi penebus kesalahan kesalahan yang lalu. Salat yang dapat menebus kesalahan adalah salat yang dilakukan sepenuh hati, serta dengan menyempurnakan rukuk dan sujud. Jika keduanya tidak dilakukan dengan sempurna, maka salatnya ditolak.
BACA JUGA:Â Ternyata Meludah ke Depan dan ke Kanan saat Shalat itu Dilarang, Ini 5 Penjelasannya
Mengundang Rahmat dan Menolak Bala, Kisah: Said
Said meriwayatkan dari qotadah bahwa Danial AS pernah menyifati umat Muhammad SAW. Katanya, umat Muhammad adalah orang yang menunaikan salat, yang seandainya salat itu ditunaikan oleh kaum nabi Nuh, mereka tidak akan ditenggelamkan. Seandainya salat itu ditunaikan oleh kaum Ad, mereka tidak akan diterpa angin yang membinasakan. Dan seandainya salat itu dilakukan oleh kaum Tsamud, mereka tidak akan disambar petir. []
Sumber : Buku: Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh: Syekh Abdul Hamid Al-Anquri (Ulama Abad ke-8)