JAKARTA— Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan perihal warga Indonesia banyak yang tak tak mengamalkan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ryamizard mengaku prihatin akan hal tersebut, bahkan ia menyebut, dari kalangan prajurit TNI sendiri, ada yang tak setuju Pancasila.
“Hadirin sekalian yang saya hormati dan mulaikan, kita patut prihatin, saya sangat prihatin, dengan hasil pengamatan yang dilakukan Kementerian Pertahanan baru-baru ini, tentang pancasila. Pancasila itu kan perekat negara kesatuan ini. Rusaknya Pancasila, rusaknya persatuan kita. Hilangnya Pancasila, berarti hilangnga negara ini,” ujar Ryamizard, pada Rabu (19/6/2019).
Ryamizard mengungkapkan hasil kajian Kemenhan menunjukkan data beragam dan cukup luasnya fenomena itu.
Berdasarkan data itu, ada 23,4 persen mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam atau khilafah. Sementara 23,3 persen pelajar SMA setuju jihad untuk negara Islam, 18,1 persen pegawai setuju tak setuju dengan ideologi Pancasila, 19,4 PNS menyatakan tidak setuju dg ideologi Pancasila. Dan 9,1 persen pegawai BUMN yang menyatakan tak setuju dengan ideologi negara.
“Kurang lebih 3 persen, ada TNI terpengaruh dan tak setuju Pancasila. Ini memprihatinkan sekali,” ujarnya.
“Kita berdasarkan Pancasila. Sumpah, tidak boleh main-main itu dengan janji, patriot Indonesia pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak pernah menyerah. Itu tidak boleh dimain-mainkan gitu. Kita harapkan mereka kembali,” tandasnya. []
SUMBER: MSN