MENIKAH. Ah, indahnya. Hidup bersama dengan pasangan terkasih. Siapa yang tak ingin? Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya. Kenapa sih harus menikah?
Sebagai makhluk sosial, manusia ternyata tak dapat hidup sendiri. Ia membutuhkan seseorang sebagai teman hidupnya. Teman berbagi dalam suka maupun duka. Bahkan seorang Adam—Nabi Allah—yang tinggal di surga saja begitu kesepian, mendamba kehadiran sang terkasih. Hingga Allah kemudian menghadirkan Hawa, tulang rusuk yang menemani Adam.
Dalam Islam, menikah itu sunnah—bahkan diwajibkan dalam kasus tertentu. Misal untuk menjaga diri agar terhindar dari maksiat—zina. Jadi kenapa kita harus menikah? Cermati penjelasan berikut.
Menurut pakar hubungan Dr Charles dan Dr. Elizabeth Schmitz, seperti disitat dari Your Tango, menikah ternyata menghadirkan berbagai macam manfaat. Salah satunya menurunkan risiko terkena masalah psikologis, seperti depresi dan skizofrenia. Anda akan hidup lebih lama, lebih sehat dan lebih bahagia.
Mereka yang menikah, percaya atau tidak berdasarkan penelitian tersebut penghasilannya akan cenderung meningkat. Hal ini selaras dengan firman Allah,
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS an-Nur: 32).
Menikah juga menyempurnakan keimanan. “Siapa yang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh dari imannya.” (HR Imam at-Thabarani).
Dan yang paling penting, adalah bersamaan bahu-membahu menuju surganya Allah. “Hendaklah setiap orang dari kalian mempunyai hati yang senantiasa bersyukur, lidah yang selalu berzikir, dan pasangan yang beriman dan shalih/ah yang dapat menolongnya dalam urusan akhiratnya” (HR Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ada yang bilang, “Nikah itu enaknya cuman 10 persen, sisanya enak banget!” jadi masih menunda-nunda menikah? []