MENINGGAL dalam keadaan husnul khatimah adalah impian bagi semua kaum muslimin. Namun untuk mendapatkan husnul khatimah, seseorang tidak bisa hanya berdiam diri saja. Harus ada usaha untuk menjadi muslim yang lebih baik.
Mengutip Detik, Ustaz Syarif Hidayat dalam bukunya Menjemput Maut Bersama Rasulullah, husnul khatimah memiliki beberapa tanda. Tanda-tanda tersebut ada yang diketahui orang lain dan ada yang diketahui oleh hamba yang sedang sakaratul maut.
Sedangkan Prof. K.H. Nasaruddin Umar dalam buku Menjalani Hidup Salikin memaparkan terkait husnul khatimah merupakan kehidupan yang berakhir dengan sebuah kemesraan, berakhir baik.
Allah SWT berfirman dalam surat Fussilat ayat 30:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fussilat: 30).
BACA JUGA: Ingin Meraih Husnul Khatimah? Ini Solusinya
Ciri-ciri orang yang meninggal dengan husnul khatimah disebutkan oleh Prof. K.H. Nasaruddin Umar ialah ketika akhir hayat (sakaratul maut) ia mengucapkan la ilaha illallah. Nabi SAW bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya: “Siapa yang mengucapkan la ilaha illallah maka dia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi).
Namun bukan berarti hanya bermodalkan hafal kalimat la ilaha illallah, kita akan meraih husnul khatimah. Sebab pada saat sakaratul maut, lidah tak sanggup mengucapkan jika tidak melakukan amalan-amalan yang diperintah Allah SWT.
Berikut ini beberapa penyebab husnul khatimah pada diri seseorang:
1. Istikamah
Ustaz Syarif Hidayat menjelaskan istikamah bisa membuat kita meninggal dengan husnul khatimah. Istikamah yakni taat dan bertakwa kepada Allah SWT. Intinya adalah merealisasikan tauhid, menjauhi hal-hal yang diharamkan dan segera bertobat dari perbuatan haram.
Tindakan yang paling diharamkan adalah syirik, baik syirik besar maupun syirik kecil.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).
Melansir buku Jangan Takut Mati Bila Husnul Khatimah oleh Ahmad Zacky El-Shafa diceritakan bahwa ulama yang konsisten istikamah dengan amalan kebaikan wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Salah satu diantaranya adalah Imam al-Junaid. Ia dikenal sebagai seorang ulama sufi yang konsisten dalam beribadah, sering berzikir dan melakukan kebajikan sampai akhir hayatnya.
Abu Bakar al-‘Uthawi berkata,”Ketika Imam Junaid wafat aku berada di sisinya. Di akhir kehidupannya itu, ia masih mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dan mengulanginya lagi dari surat Al-Baqarah sampai pada ayat ke-70, tepat setelah membaca ayat itu, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.”
Orang-orang yang istikamah seperti inilah yang akan dijanjikan oleh Allah SWT.
2. Berdoa
Berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar diwafatkan dalam keadaan beriman dan bertakwa.
Perintah takwa termaktub dalam QS. Al Maidah ayat 35 sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 35)
BACA JUGA: 17 Tanda Meninggal Husnul Khatimah
Selain itu untuk mereka yang selalu mengamalkan segala perintah Allah, serta meninggalkan semua larangan-Nya. Allah SWT berfirman:
وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Artinya: “Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zalim.” (QS Ali Imran: 57).
3. Memperbaiki Diri Lahir dan Batin
Dalam sumber yang sama dijelaskan agar kita dapat meninggal secara husnul khatimah kita dapat mengerahkan segala kemampuan dalam memperbaiki diri secara lahir dan batin, niat dan maksudnya diarahkan untuk memperbaiki diri.
Dengan hal tersebut Allah SWT akan memberikan taufik kepada orang yang mencari kebenaran dan mengukuhkannya di atas kebenaran serta menutup amalnya dengan kebenaran itu. []