BOLEHKAH seseorang bersedekah untuk orang yang meninggal dalam kemaksiatan? Penasehat Mufti Mesir, Syekh Majdi Ashour menyampaikan penjelasan tentang hukum melakukan sedekah atas nama orang yang meninggal dalam kemaksiatan.
Saat menjelaskan hukum sedekah atas nama orang yang meninggal dalam kemaksiatan, Syekh Majdi Ashour menyampaikan bahwa kemaksiatan tentu tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim, baik itu kemaksiatan besar ataupun kecil, mengutip Elbalad.
Rasulullah SAW bersabda, “Berbai’atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak bermaksiat dalam perkara yang ma’ruf.
BACA JUGA:Â Doa agar Tidak Mengulangi Dosa dan 10 Dampak Maksiat
Bersedekah untuk Orang yang Meninggal dalam Kemaksiatan
Siapa yang memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah SWT dan siapa yang melanggar dari hal itu, lalu Allah menghukumnya di dunia, maka itu adalah kafarat baginya. Siapa yang melanggar dari hal-hal tersebut kemudian Allah menutupinya (tidak menghukumnya di dunia), maka urusannya kembali kepada Allah. Jika Dia mau, dimaafkannya atau disiksanya”.
Selanjutnya, Syekh Ashour menyampaikan, syariat Islam sebetulnya juga memerintahkan para kerabat keluarga yang masih hidup untuk memberi sedekah kepada kerabat lain yang sudah meninggal dunia.
Hal ini seperti dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, dan saya kira jika dia dapat bicara dia akan bersedekah, apakah saya juga akan mendapatkan pahala jika saya bersedekah atas nama ibu? Lalu beliau SAW menjawab, “Ya.”
Allah SWT berfirman, “Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS Al-A’raf ayat 156)
Karena itu, Syekh Ashour menuturkan, bersedekah atas nama orang yang meninggal dalam kemaksiatan adalah hal yang diperbolehkan dalam syariat. Prinsip dasarnya adalah bahwa kemaksiatan yang dilakukan orang meninggal tidak menghalangi pahala amal sholeh yang diperuntukkan bagi dirinya.
“Maka diperbolehkan bagi kita yang masih hidup untuk melakukan sedekah jariyah untuk orang yang meninggal dalam kemaksiatan. Misalnya dengan melaksanakan ibadah puasa, sedekah, haji, dan amal sholeh lainnya sebagaimana yang Allah SWT ajarkan untuk kita lakukan,” jelasnya.
Bagi kita yang masih hidup, menjauhi maksiat adalah hal yang wajib. Sehingga kita tidak meninggal dalam kemaksiatan. Karena maksiat membawa dampak buruk yang sangat besar.
Imam Ibnu Qayyim menjelaskan beberapa dampak buruk maksiat, sebagaimana dikutip dari kitabnya berjudul Al-Jawab Al-Kafi li Man Sa’ala an ad-Dawa’ asy-Syafi seperti dikutip dari Saaid:
Bersedekah untuk Orang yang Meninggal dalam Kemaksiatan
1. Hilangnya ilmu
Ibnu Qayyim menjelaskan, ilmu pengetahuan adalah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap hati Muslim. Maka, perbuatan maksiat yang melanggar perintah Allah SWT akan memadamkan cahaya itu
2. Mencegah pertobatan
Dosa akan mencegah pelakunya untuk melakukan pertobatan. Dan dia diibaratkan menjadi tawanan setan
3. Bangga pada perbuatan dosa
Seorang pendosa lambat-laun akan membuat dia sombong dan bahkan menyombongkan perbuatan maksiat yang dilakukannya
4. Derajatnya jatuh di mata Allah SWT
Orang yang melakukan maksiat maka akan berada pada posisi yang rendah di mata Allah SWT. Derajatnya pun akan jatuh di sisi-Nya
5. Kegelapan hati
Orang yang suka berbuat maksiat maka dia akan menemukan kegelapan di dalam hatinya dan ini menjadi kenyataan dalam hidupnya. Hati dan tubuhnya melemah untuk berbuat baik dan cenderung menuruti perbuatan maksiat.
6. Memperpendek umur
Ibnu Qayyim juga memaparkan bahwa dosa yang telah dilakukan akan memperpendek usia dan merusak keberkahan yang diberikan padanya
7. Kekosongan hati
Seorang pendosa akan mengalami kesepian dalam hatinya, yaitu antara dirinya dan Allah SWT. Rasa kesepian ini pun akan menimpa dirinya dalam aspek hubungan sosial terutama terkait hubungannya dengan orang-orang baik
8. Terjerumus dalam dosa
Maksudnya adalah, orang yang melakukan dosa akan terus terarah pada perbuatan buruk yang lain. Singkatnya, dosa akan membawa pada dosa, dan ketaatan menjalankan perintah Allah SWT akan terus membawanya pada ketaatan
9. Ditimpa kesulitan hidup
Seorang pendosa maka akan ditimpa berbagai urusan yang membuatnya merasa sulit dalam mengarungi kehidupan. Dia merasa dosa-dosa yang telah dilakukannya bukanlah faktor yang mempersulit, karena dia cenderung merasa bahwa perkara itu memang sulit diatasi
BACA JUGA:Â Dahsyat, Inilah 44 Dampak Meninggalkan Perbuatan Dosa dan Maksiat
Bersedekah untuk Orang yang Meninggal dalam Kemaksiatan
10. Mewariskan penghinaan dan merusak pikiran
Dosa akan membuat pelakunya diwarisi penghinaan. Pikirannya juga akan rusak karena menggelapkan sisi terang orang tersebut
11. Menyebabkan bencana gempa
Perbuatan dosa yang dilakukan akan menimbulkan sikap berlebih-lebihan pada diri manusia dan bisa memicu terjadinya bencana gempa bumi
12. Membutakan hati
Dosa menyebabkan rasa cemburu dalam hati, rasa malu, mengaburkan cahaya hati dan membutakan hati.
13. Menghancurkan sendi-sendi bernegara
Dosa juga berdampak pada perbuatan korupsi yang bisa merusak tatanan masyarakat dan negara. Dosa juga dapat mewariskan kehancuran pada suatu negara. []