JUMAT (15/3/2019), dunia digemparkan oleh aksi terorisme berupa serangan di sebuah masjid di Cristchurch, Selandia Baru. 500 jemaah di masjid An Noor itu ditembaki secara brutal oleh seseorang.
Hingga 15 Maret 2019 petang, tercatat 49 korban meninggal akibat peristiwa tersebut. Sebagian tewas di tempat kejadian, yakni saat mereka tengah melaksanakan shalat Jumat di masjid tersebut.
BACA JUGA:Â Meninggal pada Hari Jumat Terbebas dari Siksa Kubur, Benarkah?
Kendati peristiwa itu mencekam dan dikecam dunia internasional, tak bisa dipungkiri bahwa korban yang berjatuhan itu meninggal di hari mulia, yakni Jumat. Allah SWT menjanjikan sesuatu yang berharga bagi mereka.
Allah SWT mengagungkan malam dan hari Jumat. Bahkan, Dia menurunkan satu surat yang bernama Al Jumu’ah. Dia memberikan pahala yang besar bagi orang yang melaksanakan shalat pada hari Jumat dan menjadikan hari itu sebagai waktu mustajabnya doa.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Pada hari Jumat terdapat saat mustajab, tidak seorang muslimpun yang shalat, kemudian berdoa kebaikan kepada Allah maka Allah pasti mengabulkannya.” (HR Muslim, Malik dan AHmad)
Banyak hadis yang menyebutkan tentang keutamaan hari Jumat. Nah, bagaimana dengan orang-orang yang meninggal pada hari atau malam Jumat? Apa keutamaan yang diperolehnya?
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Seorang muslim yang meninggal pada hari Jumat, ia terpelihara dari fitnah kubur.” (HR Turmudzi)
Meninggal di hari atau malam Jumat juga merupakan salah satu ciri dari kematian yang husnul khotimah. Hadis Rasul menerangkan ciri-ciri tersebut.
“Setiap muslim yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat pastilah dilindungi Allah dari pertanyaan di alam kubur.” (HR Ahmad)
BACA JUGA:Â Setiap Malam Jumat, Ruh Orang Meninggal Selalu Kembali?
Jadi jelas, mereka (muslim) yang meninggal pada hari atau malam Jumat akan mendapat keutamaan yang sangat besar dari Allah SWT.
Keutamaan tersebut hanya berlaku bagi muslim, bukan bagi golongan nonmuslim atau kafir. Sebab, keutamaan ini hanya diperoleh oleh merekayang beriman kepada Allah SWT dan beramal saleh selama hidupnya di dunia. []
Sumber: Misteri Kematian dan Alam Barzakh (Al Maut wa Al Barzakh)/Karya: Mahir Ahmad Ash Shufiy/Penerbit: Tiga Serangkai/Tahun: 2007