ISLAM telah mengatur tatacara pergaulan dan batasan antar laki-laki dan prempuan dengan begitu sempurna. Akan tetapi kita sebagai manusia yang lebih mengedepankan hawa nafsu tak memperdulikan aturan yang telah di syari’atkan oleh Islam.
Seperti kisah ini, seorang laki-laki yang tak lagi memakai aturan Islam dalam pergaulan hingga terjatuhlah ia ke dalam perzinahan.
“Kondisi dia gawat kami sedang mencoba menyelamatkannya. Ada informasi lain yang ibu ingin beritahu kami? Informasi yang akan membantu kami memberikan pengobatan optimal pada dia,” kata dokter itu kepada wanita yang mengantar pasien.
Wanita itu tak langsung menjawab, tapi malah menanyakan hal yang tak lazim.
“Orang yang punya masalah jantung bisa kena serangan jantung karena melakukan hubungan intim tidak, Pak Dokter?” tanya wanita itu.
“Kemungkinan itu ada. Kenapa ibu tanya?” jawab dokter setengah curiga.
Wanita itu kemudian menceritakan kejadian sebenarnya. Ternyata, saat sedang bercinta dengannya, pasien tersebut tiba-tiba mengeluh dadanya sakit dan setelah itu roboh.
Setelah mendengar cerita wanita itu, aku masuk kembali ke zona merah dan melihat prosedur CPR terhadap pasien itu baru saja dihentikan.
Sudah tiga puluh menit telah berlalu, dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan tim dokter untuk menyelamatkan pasien. Maka, dokter itu memanggil keluarganya untuk memberitahu kabar duka itu.
Kali ini dua orang muncul. Wanita tadi dan seorang gadis remaja. Mereka dipersilakan masuk ke kamar belasungkawa. Kabar seperti ini harus dilakukan di tempat tertutup untuk menjaga privasi keluarga yang ditinggalkan.
“Adik ini siapa? Maksud saya, apa hubungan dengan pasien?” tanya dokter itu pada remaja tersebut.
“Anak. Sebentar ya, Dokter. Saya mau panggil ibu saya di luar,” balasnya.
Dalam hati aku merasa bingung. Ternyata aku keliru, menyangka wanita yang mengantar pasien adalah istrinya. Tetapi rupanya kekasih gelap pasien.
“Ini bukan ibumu?” tanyaku padanya sambil menuding ibu jari pada wanita yang mengklaim dirinya istri pasien.
“Bukan! Ibu saya di luar. Sedang telefon kerabat. Saya tak kenal wanita ini siapa,” kata remaja itu seraya melihat wanita tadi atas dan bawah.
Gadis itu kemudian meninggalkan kamar untuk memanggil ibunya. Dokter itu menjalankan tanggung jawabnya untuk menyampaikan kabar kematian pasien tersebut.
Tentu saja ia tidak menceritakan penyebab sebenarnya dari kematian pasien yang meninggal setelah bercinta dengan kekasih gelapnya.
Kisah pasien itu mengingatkannya kepada studi di Korea Selatan. Menurut kajian yang diterbitkan di negara itu, kebanyakan kasus kematian akibat bercinta sering terjadi pada mereka yang melakukannya bukan dengan istri atau suami sah mereka. Naudzubillah. []
Sumber: Dream