SAHABAT mulia Islampos, bencana gempa bumi kerap menelan korban jiwa. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan termasuk syahid. Lantas, apakah korban gempa bumi juga bisa disebut mati dalam keadaan syahid?
Tidak ada ganjaran terbesar yang menjadi impian seorang Muslim kecuali meninggal dalam keadaan syahid. Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab “al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu” menyebutkan bahwa syuhada (bentuk jamak dari syahid) dalam Islam itu terbagi menjadi tiga macam:
- Syahid dunia dan akhirat
- Syahid dunia
- Syahid akhirat
Syahid akhirat adalah mereka di dunia tetap dimandikan dan disholatkan sebagaimana orang biasa meninggal, namun di akhirat mereka mendapatkan pahala syahid. Nah, di antara yang mendapat status syahid akhirat adalah orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan gempa bumi.
BACA JUGA: 4 Gempa Bumi di Masa para Nabi yang Diabadikan dalam Alquran
Hal itu berdasarkan beberapa hadis Nabi ﷺ terkait kriteria orang yang mati syahid, salah satunya orang yang meninggal tertimpa reruntuhan gempa. Berikut beberapa hadis yang menyebutkan hal itu:
Hadis tentang Mati Syahid: HR Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah ra.
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR Bukhari no 2617 dan Muslim no 3538)
Hadis tentang Mati Syahid: HR Abu Daud dari sahabat Jabir bin ‘Atik ra
الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ وَالَّذِى يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ,
“Mati syahid selain terbunuh di jalan Allah ada tujuh, yaitu: orang yang meninggal karena terkena wabah adalah syahid, orang yang meninggal karena tenggelam adalah syahid, orang yang punya luka pada lambung lalu meninggal adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit perut adalah syahid, orang yang meninggal karena kebakaran adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya) adalah syahid.” (HR Abu Daud no 2704)
Hadis tentang Mati Syahid: HR an-Nasa’i dari sahabat Abdullah bin Jabr
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ إِلَّا مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ شُهَدَاءَكُمْ إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ وَالْحَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْمَغْمُومُ يَعْنِي الْهَدِمَ شَهَادَةٌ وَالْمَجْنُونُ شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ
“Tidaklah kalian menganggap syahid kecuali orang yang terbunuh di jalan Allah. Sungguh orang-orang yang syahid jika demikian hanya sedikit. Padahal terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid, terbakar adalah syahid, tenggelam adalah syahid, orang yang tertimpa reruntuhan adalah syahid, orang yang mati karena gila adalah syahid, wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR An-Nasa’i no 3143) []
SUMBER: SINDONEWS