JAKARTA — Pasangan dari Balikpapan, Kalimantan Timur ini, Abdul Hakim (60 tahun) dan Wahidah (54) mampu mempertahankan rumah tangganya selam 33 tahun dan mampu mendidik anak-anaknya dengan Alquran.
Oleh Karena itu, pasangan ini pun dianugerahkan sebagai keluarga tersakinah oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara bertajuk Pemilihan dan Penganugerahan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional Tahun 2017 di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta, Jumat (18/8/2017) kemarin seperti dikutip dari Republika.
.
Tidak gampang membangun sebuah mahligai rumah tangga di tengah kompeksitas persoalan dan beban hidup. Terbukti, tingkat perceraian pun semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Abdul Hakim mengaku, sangat senang menerima penghargaan tersebut. Namun, ia juga merasa bertanggungjawab ke depannya karena harus tetap menjaga keteladan dalam membangun keluarga.
“Alhamdullilah kita bersyukur kepada Allah melalui hamba-hambanya. Dan innalillah juga kita memikirkan tanggung keteladan itu supaya bisa dijaga dan bisa bermanfaat bagi masyarakat umum,” ujar pria berjenggot putih itu saat berbincang dengan
Abdul Hakim dan istrinya tersebut dipilih sebagai keluarga sakinah lantaran mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan keluarga lainnya, yaitu mampu mendidik anak-anaknya dengan Alquran. Sebelumnya, ia juga telah mengikuti tes tertulis maupun tes wawancara dari Kemenag.
Sementara, istrinya Wahidah berpesan kepada semua keluarga di Indonesia agar mengajarkan Alquran kepada anak-anaknya sejak dini. Karena, ia pun juga telah mendidik keempat anaknya dengan Alquran, sehingga semuanya saat ini bisa menghafal Alquran.
Tidak hanya itu, ia juga memenuhi hak pendidikan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. “Didiklah anak-anak sedini mungkin dengan Alquran,” ucapnya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada pasangan yang baru akan berkeluarga agar mengikuti program bimbingan yang telah dilakukan oleh KUA, sehingga bisa membangun keluarga yang sakinah. “Kita memohon kepada Allah agar menjadi generasi yang diridhai Allah.
Kurikulumnya adalah kurikulum Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya Alquran. Jadi didik lah keluarga bangsa Indonesia. Jadikan Alquran itu nomor satu,” pungkasnya.[]