SOBAT milenial sekalian, agar lebih berarti dan lebih terarah dalam menjalani hidup ini tentunya kamu sekalian harus mempersiapkan dari sekarang. Mumpung kamu sekalian masih muda dan saat ini kesempatan kalian untuk mempersiapkan masa depanmu. Jika sobat milenial merindukan surga dan menetapkannya sebagai tujuan akhir hidup, maka mulailah dari sekarang membuat perencanaan dan mempersiapkan diri. Jadilah manusia perindu surga. Karena orang yang merindu belum tentu bisa terbalas rindunya, tapi kalau dirindu orang, sudah pasti ada yang merindukan kita. Jadi sedikit saja kita kasih perhatian pasti dibalas berbunga-bunga.
Jika kamu ingin dirindukan surga, sobat milenial bisa intip tips dan triknya di sini. Karena ini adalah pilihan, mau jadi pejuang atau pecundang, tentukan pilihanmu dari sekarang.
Seorang pecundang di masa depan, maka saat ini dia akan bersantai-santai. Sedangkan pejuang/pemimpin masa depan adalah untuk mereka yang mempersiapkannya hari ini.
Ingat sobat milenial, ke depannya dunia tidak akan ada lagi border atau batas-batas negara, sehingga jika tidak kuat bertahan atau melawan arus maka akan terseret derasnya arus negatife dampak globalisasi. Ga percaya ? saat ini saja coba jawab dengan jujur ya? Dalam waktu 24 jam sehari jatah waktu yang diberikan Allah, sudah habiskan waktu ini di mana? Untuk apa? Bersama siapa? Silakan tambah sendiri pertanyaannya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan media sosial selama lebih dari tiga jam pada remaja sekolah semakin mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa memang pada masa pandemi ini, tingkat penggunaan media sosial meningkat. Bloomberg melaporkan pada Maret lalu bahwa baik Twitter dan Facebook telah melihat pelonjakan besar. Facebook sendiri melaporkan kenaikan 70 persen pada platform WhatsApp dan Instagram.
Ratusan juta anak-anak atau para pemuda di Indonesia merupakan pengguna internet. Namun dari jumlah itu baru sedikit yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini untuk hal-hal produktif. Kebanyakan dari mereka 90,61 persen anak mudanya, memanfaatkan internet hanya untuk media social dan jejaring sosial saja. Nah…loh…kalo dah kaya gini masih layak dirindukan surga?
Be a progresif man..!! Tak bisa dihindari, tantangan zaman para milenial Industri 4.0 akan semakin kompleks. Karena pada era industri 4.0 ini adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. … Pada era ini, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana. Bukan saatnya lagi kamu berpangku tangan, atau sekadar ulur tangan tapi saatnya turun tangan. Ambil bagian untuk perubahan menjadikan impian menjadi cita-cita yang harus diperjuangkan.
Jika memang Surga menjadi tujuannya, maka dari sekarang tetapkan bagaimana cara mencapainya? Yap bukankah ribuan tahun yang lalu jalan ini sudah pernah dilalui oleh manusia terbaik dunia-akhirat dan dijamin surga baginya, siapa dia? Beliaulah Baginda Muhammad SAW, yang jejaknya sudah diikuti oleh para sahabatnya. Kita tinggal mengikuti saja jalan yang sama yang dilalui, niscaya akan sampai pada tujuan yang sama pula. Siapa yang bisa mengambil kesempatan ini maka dia yang akan mendapatkan.
Sebagaiman yang dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-‘Ankabut Ayat 69 yang artinya, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Allah memberi janji kepada orang-orang Mukmin. Dan orang-orang yang berjihad dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan membela agama-Nya semata untuk mencari keridaan kami, kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Dia memberi balasan yang lebih baik kepada siapa saja yang mengembangkan sikap kebajikan dalam hal apa pun dan kepada siapa pun, tentu setelah semua kewajiban terpenuhi dengan sempurna.
Nah sobat milenial, jangan cuma jadikan mimpi perindu surga tapi jadikan yang dirindukan surga sebagai cita-cita. Karena kalau hanya sekadar mimpi cuma jadi angan-angan yang tidak bisa diwujudkan. Sedangkan kalau surga kita jadikan cita-cita, maka akan ada langkah konkret dan progresif yang memiliki target untuk dicapai. Tentukan apa yang bisa antum jadikan wasilah untuk menuju surga? Menjadi siswa berprestasi, influencer, interpreuner, motivator, ilmuwan, hafidzah dan masih banyak yang lainnya. Pendek kata tetapkan visi misi hidupmu.
Langkah sukses berikutnya adalah mencari mentor untuk cita-cita sobat milenial, karena tanpa mentor prosesnya akan lama dan panjang pun belum tentu sampai ke tujuan atau lebih banyak gagalnya. Memang kesuksesan membutuhkan waktu namun kita juga harus cerdas untuk tidak membuang waktu dengan percuma. Belajar dari kesalahan sendiri itu baik, namun akan lebih hebat lagi jika bisa belajar dari kesalahan orang lain.
Ingat para sahabat kenapa bisa menjadi manusia hebat karena dimentori oleh manusia yang juga hebat. Rasulullah SAW pun juga punya mentor ya. Malaikat Jibril yang membimbing beliau langsung.
Jejaring atau komunitas adalah faktor penentu kesuksesan berikutnya. Bangunlah hubungan baik dengan siapapun juga. Karena kita tidak pernah tahu nasib seseorang, bisa jadi sekarang no one tapi di masa depan dia menjadi someone. Bergabunglah dengan komunitas yang sejalan dengan cita-citamu, karena ketika kita berada dalam satu wadah/komunitas yang sama akan mempermudah dan memperingan jalan mewujudkan cita-cita. Asal jangan salah pilih komunitasnya ya?
Ingatkan pepatah “Barang siapa berteman dengan penjual minyak wangi, dia akan keciprat wanginya, siapa yang berteman dengan tukang arang akan kena arangnya”. Jadi kalau cita-citanya perindu surga ya kudu membaur sama perindu surga juga ya? Kalaupun melenceng langsung ada yang mengingatkan ke tujuan awal.
Yang terakhir, sobat milenial harus tentukan pilihan. Menjadi pesimis, optimis, ragu-ragu dengan keputusan atau keyakinan dalam tindakan. Apakan berada dalam keputusasaan atau bergerak dengan harapan? Harapan, keyakinan dan cita-cita harus terus diperjuangkan. Karena hidup itu perjalanan, seringkali melibatkan perjuangan. Setiap perjuangan memerlukan strategi. Strategi itu untuk atasi masalah dan temukan solusi. Keep Istiqamah perindu surga. []
Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word, ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap menyertakan foto diri. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.